Mohammad Afifi Romadhoni Dokter Muda Menebar Hidup Sehat di Pondok Pesantren Melalui GPS
- www.instagram.com/afifmohd13
ADAT BERSENDI SYARAK, SYARAK BERSANDI KITABULLAH
Seloko atau nilai adat dan agama yang masih dipegang dalam hidup masyarakat Jambi. Tidak heran jika kehidupan dalam lingkungan masyarakatnya masih berpegang teguh pada nilai-nilai agama sehingga Pondok Pesantren tersebar luas di Provinsi Jambi.
Hal yang wajar jika sampai detik ini Pondok Pesantren masih banyak diminati dan menjadi pilihan orangtua untuk menyekolahkan anaknya. Salah satunya adalah dr. Mohammad Afifi Romadhoni pria kelahiran Muara Enim, Sumatera Selatan, tahun 1992 ini.
Meski begitu stigma yang beredar di Masyarakt mengenai Pondok Pesantren adalah lingkungan yang kurang sehat, kurang menjaga kebersihan.
Saya memiliki saudara yang tinggal di Pondok Pesantren, pernah satu hari ikut mengunjunginya di Pondok, kondisi kamar diisi 4-5 orang, saling tukar alat mandi seperti shampoo, sabun, odol adalah hal yang wajar, dan terkadang mereka juga tukaran handuk. Sehingga tidak heran jika saudara saya ini sering mengeluh gatal-gatal dan demam.
Situasi ini di amini oleh Mohammad Afifi dalam sebuah tanya jawab disaluran Youtube “JADI PNS”, sebagai mantan santri yang pernah mengeyam pendidikan di Pondok Pesantren, Mohammad Afifi mengetahui betul bagaimana kehidupan di Pondok Pesantren, baik lingkungan,kesehatan dan gaya hidup santrinya.
Berangkat dari pengalaman Afif sapaan akrabnya, tercetus ide membangun sebuah Gerakan Pesantren Sehat (GPS), bersama dengan teman-temannya Afif aktif memberikan penyuluhan kesehatan kepada para santri yang rentan masalah kesehatan, fisik dan mental karena tinggal berjauhan dengan orangtua dan berkelompok.