Maharani, Petani Gaharu yang Menghijauan Ratusan Hektar Lahan Kritis di NTB

Maharani Petani Gaharu
Sumber :
  • Facebook/Semangat Astra Terpadu

Celah ekonomi ini kemudian dimanfaatkan Maharani untuk mengajak para petani agar mau menanam gaharu. Karena kalau mereka didekati dengan alasan untuk menghijaukan lahan, pasti petani-petani ini jelas tidak mau. 

Sehingga, sang PNS membujuk mereka dengan iming-iming ekonomi gaharu yang tidak main-main, yaitu bisa mencapai Rp5-Rp10 juta perkg.

Selain dijual, hutan gaharu juga bisa disulap menjadi daerah ekowisata. Sehingga petani dan masyarakat sekitar bisa berdaya dengan pengembangbiakan gaharu ini.

Mendengar pemaparan pendiri LRC (Lombok Research Center) ini membuat petani akhirnya luluh. Mereka bahkan bersemangat untuk menanam gaharu di lahan-lahan kritis.

Rekayasa Menghasilkan Gubal Gaharu Berkualitas Tinggi

Berbekal ilmu yang dimilikinya saat S2 dan S3, Maharani pun membawakan contoh gubal (galih gaharu) yang merupakan bahan dasar parfum. Aroma wangi pada kayu gaharu disebabkan oleh jamur Fusarium sp yang menyerang bagian gubal.

Gubal sendiri adalah bagian kayu yang masih muda yang terdiri dari sel-sel hidup dan berfungsi menyalurkan maupun menimbun makanan.

Dulu, para pengusaha mendapat gubal dari membayar orang ke hutan Kalimantan. Orang suruhan ini mencari gaharu di tengah hutan yang tersambar petir, lalu tumbang atau patah akibat proses alam, dan terserang penyakit.