5 Fakta Istimewa Siti Khadijah, Istri Rasulullah Yang Dinantikan Surga
- freepik.com
Olret – Sayyidah Siti Khadijah binti Khuwailid Radhiallahu'anha (R.A), merupakan istri pertama Nabi Muhammad. Khadijah seorang tokoh feminis yang hidup di Makkah pada 1400 tahun lalu, memberi teladan dan inspirasi bagi umat manusia di dunia.
Keteguhan iman dan sikapnya dalam mendukung agama Allah sungguh luar biasa. Khadijah adalah orang pertama yang mengakui kerasulan Muhammad dan masuk islam, kemudian baru diikuti Abu Bakar di kalangan laki-laki.
Khadijah R.A dijamin oleh Rasulullah Salallahu'alaihi wasalam (SAW) masuk surga, sebagaimana disebutkan dalam hadist diriwayatkan oleh Imam Muslim:"Pemuka wanita ahli surga ada empat, yaitu; Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah SAW, Khadijah binti Khuwailid, dan Aisyah."
Melansir dari Thiqla, berikut 5 fakta menarik tentang Sayyidah Khadijah R.A:
1. Saudagar perempuan yang sukses
Khadijah lahir dari seorang ayah yang merupakan saudagar sukses suku quraisy di Makkah. Dia mewarisi kemampuan perniagaan ayahnya, yang pada saat itu kemampuan tersebut didominasi oleh kaum laki-laki.
Ketika ayahnya wafat, Khadijah mengambil alih seluruh bisnis dan perniagaan ayahnya yang terbentang dari Makkah sampai Syiria dan Yaman. Ia merekrut orang-orang terpercaya dan memiliki keberanian untuk mengarungi perjalanan yang berbahaya. Bisnis yang dikelolanya merupakan yang paling sukses dari seluruh kaum quraisy, sehingga ia memiliki reputasi yang tinggi.
2. Menolak banyak lamaran laki-laki
Menjadi perempuan cantik dan sukses dalam perniagaan, serta memiliki karakter yang baik, membuat Khadijah diperebutkan oleh banyak laki-laki. Dia sudah pernah menikah sebanyak dua kali sebelum akhirnya menikah dengan Rasulullah.
Dari dua pernikahannya, ia dianugerahi keturunan, dan menjadi janda sebab dua suaminya terdahulu meninggal dunia. Dia enggan untuk mengalami rasa sakit atas kehilangan untuk sekian kalinya, sehingga memutuskan untuk menjadi janda dan merawat anak-anak serta keluarganya.
3. Meminta Rasulullah untuk menikahinya
Cinta datang ketika kira tidak mencarinya. Khadijah menolak banyak laki-laki, tapi juga jatuh hati kepada Nabi Muhammad. Khadijah diam-diam mengamati kepribadian Rasulullah yang luar biasa. Hal ini tergambar saat Nabi Muhammad mengendalikan kafilah dagangnya yang dipimpin oleh pamannya, Abu Thalib bin Abdul Muthalib.
Menikah pada saat ini menjadi kebutuhan untuk teman hidup, tidak selamanya menikah berdasarkan kebutuhan syahwat saja. Berbeda dengan Khadijah, ia tidak membutuhkan lelaki untuk menopang perekonomiannya sebagaimana Rasulullah tidak membutuhkan harta untuk mencari seorang istri. Khadijah jatuh cinta kepada Rasulullah dan memintanya untuk menjadikan dirinya sebagai istri Rasulullah dan Nabi Muhammad menerimanya.
4. Khadijah calon istri ideal
Rumah tangga dibangun Nabi Muhammad dengan Khadijah menjadi contoh sekaligus teladan bagi umat. Mereka adalah bukti kisah cinta sejati. Sebagimana firman Allah, "istri adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka." (QS Al-Baqarah:187)
Budaya poligami merupakan sesuatu yang lumrah, akan tetapi Khadijah dan Rasulullah mengamalkan praktik monogami hingga Khadijah meninggal, setelah mengarungi bahtera pernikahan selama 25 tahun.
Fase kenabian Rasulullah dimulai saat masih dalam ikatan pernikahan dengan Sayyidah Khadijah. Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Nabi Muhammad pulang ke rumah dalam keadaan ketakutan dan tertekan. Sayyidah Khadijah kemudian melindungi dan meyakinkan suaminya dalam masa-masa sulit yang hadir dalam hidupnya. Bersama Rasulullah, Khadijah dianugerahi keturunan enam orang anak.
5. Menghabiskan hartanya di jalan Allah
Dalam islam, pada saat seseorang berada dalam masa kaya maupun miskin, keduanya merupakan sebuah ujian. Sayyidah Khadijah R.A membagikan seluruh harta bendanya kepada orang-orang miskin, yatim piatu, janda dan orang-orang yang sakit. Dia juga menolong pada gadis yang ingin menikah dan menyediakan mas kawin bagi mereka.
Khadijah menjadi perempuan hebat sepanjang sejarah umat manusia. Dia memberikan tauladan bagi banyak orang sampai hari ini. Ia menghormati dan menjaga Nabi-nya untuk mengenalkan islam kepada dunia dengan perangainya yang santun, rendah hati, berani serta pandai. Khadijah adalah perempuan yang selalu dikenang sepanjang waktu.