Mengapa Kita Tidak Boleh Sungkan untuk Menagih Utang? Ini Alasannya

Mengapa Kita Tidak Boleh Sungkan untuk Menagih Utang Ini Alasannya
Sumber :
  • Google Image

Olret – Mengapa Kita Tidak Boleh Sungkan untuk Menagih Utang? Ini Alasannya. Utang dan piutang memang seringkali terjadi di dalam pertemanan. Kita tentu sudah merasakan keduanya. Entah dalam posisi utang maupun yang memberi utang. Tetapi, urusan ini seringkali mengundang perkara. 

Ketika memberi utang, ekspektasi kita adalah si teman yang utang nanti akan segera mengembalikan ketika sudah memiliki uang. Namun, ekspektasi tak seindah kenyataan. Ternyata teman tadi tak kunjung membayarkan utang. 

Ditunggu sekian lama tak kunjung dibayar. Seharusnya memang segera ditagih, tetapi malah merasa sungkan. Dan terkadang yang utang malah lebih galak dibanding yang memberi utang. Kalau begini harusnya bagaimana? 

Saat peristiwa semacam ini terjadi, janganlah sungkan lagi untuk menagih. Meski dimarahi pun tagihlah tidak apa-apa. Karena utang akan menjadi penghalang bagi seseorang untuk masuk surga meskipun ia mati dalam keadaan syahid sekali pun. 

Hal ini dijelaskan pada hadits berikut ini: 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ اْلعَاصِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: يُغْفَرُ لِلشَّهِيْدِ كُلُّ ذَنْبٍ اِلاَّ الدَّيْنَ. مسلم

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Diampuni semua dosa orang yang mati syahid, kecuali hutang”. [HR. Muslim]

Melalui hadits di atas, kita dapat mengerti bahwa utang adalah penghalang. Bagi seorang syahid yang berjuang di jalan Allah pun tetap terhalang ke surga karena utang. Kalau kita masih punya utang, jangan tunda untuk membayar. 

Utang adalah Tanggungan

 

Mengapa Kita Tidak Boleh Sungkan untuk Menagih Utang Ini Alasannya

Photo :
  • Google Image

 

Orang syahid saja akan terhalang ke surga karena utang, apalagi kita. Nah, agar tak terhalang oleh utang, ketika ada orang meminjam uang kepada kita, tanyakan komitmen untuk membayar. 

Setelah tercapai kesepakatan pada tanggal berapa akan membayar, jangan ragu untuk menagih. Lingkungan pertemanan memang seakan mencibir para penagih utang. Kemudian yang memberi utang merasa sungkan dan tidak mau lagi menagih. 

Padahal menagih utang adalah perbuatan terpuji. Ini sama halnya kita menolong teman untuk menunaikan tanggungan dirinya. Kalau mati masih menanggung utang, maka utang itu akan selamanya tercatat. 

Utang itu perkara berat. Kalau kita muslim sejati, memang sudah seharusnya membantu saudara agar tidak terbeban utang hingga akhir hayat. Ingatkan orang yang berutang untuk segera membayar. Ini adalah bukti sayang. 

Kalau Masih Sungkan, Lebih Baik Ikhlaskan

Ketika kamu benar-benar merasa sungkan untuk menagih, entah dengan alasan apapun, maka lebih baik ikhlaskan saja. Biarkan harta kita menjadi milik teman. Alhasil tanggungan teman terhadap kita akan lunas. 

Percuma kalau tidak lagi menagih tetapi masih merasa dongkol. Kita sendiri merasa tidak enak pun teman nanti akan menanggung suatu hal berat. Sebagai muslim bijak, sudahlah mending ikhlaskan saja. 

Semoga harta yang diikhlaskan tersebut akan digantikan oleh Allah. Aamiin.