Kisah Nabi Ismail : Menemukan Sumber Air Zam-Zam dan Penyembelihannya

Kisah Nabi Ismail
Sumber :
  • Youtube.com

Olret –Setelah sebelumnya, sudah membahas tentang kisah Nabi Nuh dan Kisah Nabi Musa. Kali ini kita akan membahas kisah Nabi Ismail, tentang ketika dia menemukan sumber air zam-zam

Kisah Nabi Ismail AS Menemukan Sumber Air Zam-Zam

Ketika Nabi Ibrahim AS hendak pergi, Siti Hajar mencoba menahannya dan berkata, “Wahai Ibrahim, kemana engkau hendak pergi? Apakah engkau akan meninggalkan kami di sini tanpa bekal untuk mencukupi kebutuhan kami?”

Nabi Ibrahim tidak menjawab dan tetap beranjak pergi.

Siti Hajar pun kembali bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan hal ini?”

Nabi Ibrahim menjawab, “Ya. Allah lah yang memerintahkan ku.”

Siti Hajar pun kembali berkata, “Kalau begitu Allah tidak akan membiarkan kami.”

Mendengar jawaban Siti Hajar, Nabi Ibrahim pun akhirnya pergi dari tempat itu. Setelah melewati sebuah bukit hingga tak terlihat oleh Siti Hajar dan anaknya Ismail, ia pun berbalik.

Ia memandang ke arah Baitullah sembari berdoa meminta kepada Allah agar segala kebutuhan Istri dan anaknya senantiasa tercukupi. Nabi Ibrahim kemudian kembali ke negeri Syam untuk menemui istrinya Siti Sarah atas perintah Allah.

Di padang pasir yang tandus bernama Mekkah itu, Siti Hajar kebingungan mencari sumber air untuk Ismail yang terus menangis karena kehausan. Maka berlarilah Siti Hajar kesana kemari tanpa arah tujuan. Berkali-kali ia pulang pergi antara bukit Shafa dan Marwah, tetapi tidak didapatnya setetes air pun.

Tiba-tiba, Siti Hajar mendengar suara yang memerintahkan agar Ismail diletakkan di sebuah tempat. Maka diletakkan lah Ismail di tempat sesuai perintah yang ia dengar. Dengan izin Allah SWT, kaki bayi Ismail yang menghentak-hentak itu seketika muncul mata air dari dalam pasir dengan derasnya.

Lalu Siti Hajar pun segera meminum sepuasnya dari sumber mata air itu dan Ismail pun berhenti menangis. Tak lama kemudian mata air itu makin lama makin melimpah. Jibril pun berkata kepada air itu: "Zam-zam" yang berarti berkumpulah. Maka dengan izin Allah, mata air itu mengumpul.

Sampai sekarang, mata air itu tidak berhenti mengeluarkan air, dan dapat kita kenal dengan sebutan air Zam-zam. Peristiwa berlari-larinya Siti Hajar antara bukit Shafa dan Marwah dalam mencari sumber air, akhirnya dijadikan salah satu rukun haji, yang dinamakan Sa'i.

Para muslim yang menjalankan ibadah haji diwajibkan berlarian kecil sebanyak tujuh kali antara kedua tempat itu. Kemudian datang lah suatu rombongan kafilah Arab dan suku Jurhum yang kebetulan sedang kehausan dan mencari-cari air. Sampai di kota Mekkah, tiba-tiba mereka melihat burung-burung sedang berterbangan di atas suatu bukit.

Mereka menduga, pastilah ada sumber air di tempat burung-burung itu, dan ternyata dugaan mereka benar. Di tempat itu, mereka dapati Siti Hajar dan puteranya Ismail, berada di tepi mata air yang jernih dan makmur. Maka orang-orang Arab itu menemui Siti Hajar dan memohon izin untuk mengambil air di tempat itu.

Siti hajar mempersilahkan dan minumlah seluruh anggota kafilah itu dengan puas. Setelah sekian lamanya, kemudian Nabi Ibrahim datang ke Mekkah untuk menjenguk istri dan anaknya. Sesampainya di sana, terkejutlah beliau melihat mata air yang melimpah dan tenang di tempatnya.

Juga di sekitarnya terdapat desa yang subur dan makmur. Beliau pun lega, karena istri dan anaknya ternyata masih hidup sehat dan tercukupi. Siti Hajar lalu menceritakan semua kejadian yang pernah ia alami kepada suaminya. Mendengar itu, Nabi Ibrahim kemudian memuji kebesaran Allah SWT yang telah mengabulkan doanya terdahulu agar Istri dan anaknya itu serba dicukupi kebutuhan hidupnya. Demikianlah kisah Nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar dalam Menemukan sumber mata air Zam-Zam, Maha suci Allah atas segala kebesaran dan kuasanya.

Kisah Nabi Ismail

Photo :
  • Youtube.com

Kisah pengorbanan nabiyullah Ibrahim, ketika diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam mimpinya untuk menyembelih Putra tercintanya Nabi Ismail AS.

Kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang berujung kepada syariat qurban. Ketika Ibrahim AS meminta kepada Allah, Ya Allah anugrahkan kepadaku anak yang sholeh. Kenapa Ibrahim AS mengaitkan anak yang diinginkannya adalah anak yang Saleh

Karena betapa banyak orangtua yang memiliki anak tetapi berharap kematian kepada anaknya karena anak-anaknya seorang durhaka kepada orang tuanya. Maka Ibrahim AS meminta kepada Allah untuk dianugerahkan anak yang sholeh yang berbakti kepada orangtuanya.

Kisah ini dimulai, ketika Ibrahim AS meletakkan hajar dan Ismail kecil di sebuah lembah yang kering kerontang, tidak ada tumbuhan, tidak ada tanaman, tidak ada hewan bahkan tidak ada makanan dan minuman.

Hajar diletakkan di sebuah lembah yang kelak di lembah itu akan di bangun Baitullah al-haram. Fi sini Ibrshim AS diuji oleh Allah SWT untuk meletakkan putranya. Padahal kelahiran Ismail itu ditunggu-tunggu karena Ibrahim AS sudah berusaha untuk meminta kepada Allah agar memiliki keturunan sampai hampir-hampir putus asa.

Sampai akhirnya kemudian dia pun lanjut usia dan menu. Barulah kemudian dianugrahi Putra yang sangat dicintainya Ismail. Tiba-tiba Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan untuk meletakkan Ismail di sebuah lembah yang bisa saja Kemudian dihadapkan kepada kematian tetapi karena ini perintah Allah, maka hajar pun hanya mengatakan, kalau memang ini perintah Allah subhanahu wa ta'ala, Saya yakin Allah tidak mungkin menyia-nyiakan diriku di sini, pergilah kau ibrahim.

Maka Ibrahim pun kemudian pergi meninggalkan hajar dan Putra tercintanya Ismail. Di akhir kisah pun, Nabi Ismail yang harus menjadi qurban dari Ayahnya masih tetap ikhlas dan ridho sehingga akhirnya diganti dengan hewan qurban. Sampai sekarang  berqurban menjadi wajib bagi orang yang mampu.