Keren! Balasan Menohok IRT yang Diremehkan, Tukang Nyinyir Auto Diam Seribu Bahasa!

Febie Arimbhie
Sumber :
  • Tangkapan layar instagram @febyeles

Orlet - “Perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Percuma nanti juga ujung-ujungnya mengurus dapur.”

“Sayang banget ya lulusan perguruan tinggi bergengsi eh sekarang cuma jadi ibu rumah tangga biasa.”

Pernah mendengar atau bahkan disindir secara terang-terangan persis seperti kalimat di atas? Kesel dong pastinya. Kita memang mempunyai hak untuk bebas berpendapat, berkomentar, mengeluarkan uneg-uneg, mengungkapkan isi hati namun bukan diniatkan untuk nyinyir, menjatuhkan mental orang lain, menghujat, mengutarakan kebencian.

Sama seperti pengalaman tidak menyenangkan kena sasaran julid yang dialami seorang wanita pemilik akun instagram @febyeles yang ia bagikan melalui video reels singkat. Beginilah caption yang menyertai postingan tersebut.

"Padahal bagaimana bangsa di masa depan tergantung pada bagaimana para orang tua, terutama para ibu dalam mendidik anak-anaknya sekarang.

Maka, ijazah itu dipakai si ibu rumah tangga sebagai pijakan awal untuk menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Ijazah itu dipakai si ibu rumah tangga untuk membentuk anak-anak bermental juara yang punya jiwa besar jika menghadapi kekalahan. Ijazah itu dipakai si ibu rumah tangga untuk membekali anak-anaknya dengan ilmu, akhlak, etika dan moral.

Stigma tentang wanita berpendidikan yang memilih jadi IRT sama dengan menyia-nyiakan ijazah jelas salah besar. Menjadi IRT bukanlah keputusan yang merugikan. Malah bisa jadi, penghasilan seorang IRT yang produktif dan berdaya justru nominalnya lebih besar dari penghasilan kamu yang hobi meremehkan.

Iya sekeren dan semulia itu profesi ibu rumah tangga lebih dari sekedar cuma. Ngepost ini bukan maksud mau pamer apalah apalah. Tapi karena ke-trigger seorang ibu 50-an yang memandang sebelah mata dan meremehkan ibu rumah tangga, sebagaimana yang aku ceritakan di ig story. Jadi mohon doa restunya agar orang-orang modelan si ibu sengak itu kena ulti dari postingan ini ya boebook kesayanganku kecintaanku."

Jadi, di awal video reels itu @febyeles atau Febie Arimbhie menuliskan kalimat yang diucapkan seseorang, "Duh sayang banget ijazahnya sia-sia kalau cuma jadi ibu rumah tangga! Jadi ngak kepake deh ijazahnya."

Lalu, secara beruntun pada slide video ia memperlihatkan berbagai prestasi kedua buah hatinya antara lain, juara 1 Olimpiade Sains Level Primary 1 se-Indonesia, juara 3 Olimpiade Matematika Level Kindergarten se-Indonesia, lolos babak penyisihan Olimpiade Nusantara, juara 3 Olimpiade Dance Evaluation Day Level Kindergarten, juara 1 Storytelling Competition di sekolah, juara 1 Singing Competition di sekolah.

Mewakili sekolah di final Storytelling Competition melawan semua juara 1 kategori storytelling dari seluruh Kinderfield di Indonesia. Kenzo berhasil mengharumkan nama sekolah dengan membawa pulang piala juara 2 kategori Storytelling Competition di Kinderfield Championship se-Indonesia.

Dan terakhir terdapat potret kedua buah hatinya yaitu Kenzo dan Keiko sedang sholat. "Dalam proses tumbuh menjadi manusia berilmu, berakhlak dan beriman," ungkap Febie mengakhiri video singkatnya.

Sungguh pelajaran yang sangat berharga bahwa kita tak seharusnya mudah memandang rendah seorang ibu rumah tangga siapa pun dia, bagaimana pun latar belakang pendidikan mereka. Warganet pun dibuat salut dan beramai-ramain meninggalkan jejak di kolom komentar.

"Saya cuma mau bilang ini role model ibu yang patut di contoh. Anak bukan hanya unggul urusan dunia tapi juga akhirat. Sehat selalu bun dan keluarga. Kami selalu mendoakanmu," ujar netizen.

"Aku merinding nontonnya," komentar yang lain.

"Keren. Termotivasi banget aku kak," tulis lainnya.

"Kalau bisa milih aku ingin jadi ibu rumah tangga yang berpendidikan alias kuliah sampai S2 kalau bisa S3, tapi hidup tidak sesuai ekspektasi yang mengharuskan kerja demi bertahannya hidup dan membantu perekonomian keluarga sendiri. Ibu rumah tangga selalu keren di mataku," curhat warganet.

Tak mengapa ya asalkan sebagai ibu tidak pernah berhenti belajar. Banyak juga ibu tak lulus SD, anaknya cerdas dan pintar. Semua tergantung pola pikir.