Pro dan Kontra dari Diet Vegetarian, Kamu Masuk Golongan Mana?
Olret – Vegetarianisme adalah praktik makan makanan yang diperoleh dari tumbuhan dan sepenuhnya berpantang dari produk daging. Diet vegetarian bisa menjadi diet yang benar-benar seimbang terkait dengan konsumsi serat yang tinggi.
Ini juga mengandung Vitamin C, E, asam folat, lemak tak jenuh, magnesium, dan banyak fitokimia. Makanan vegetarian tidak hanya memfasilitasi hidup sehat tetapi juga membantu perlindungan lingkungan kita.
Penelitian menemukan bahwa makan makanan vegetarian seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan serta menghindari konsumsi daging dan makanan hewani tinggi lemak dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah.
Ini juga mencegah obesitas dan mengurangi kemungkinan mengembangkan kondisi kesehatan kronis lainnya. Namun, menjadi vegetarian juga akan mengakibatkan potensi kekurangan nutrisi jika Anda tidak merencanakan makanan Anda dengan benar.
Jenis Diet Vegetarian
Ada berbagai jenis diet vegetarian yang dikonsumsi berdasarkan seberapa ketat orang mematuhi gaya hidup ini. Tujuan inti dari diet vegetarian adalah menghilangkan bagian daging dalam diet Anda selangkah demi selangkah dan menggerakkan Anda ke arah yang nabati.
Mari kita lihat berbagai jenis diet vegetarian di bawah ini.
1. Diet Vegetarian Lacto-Ovo
Diet Vegetarian Lacto-Ovo tidak melibatkan segala bentuk daging dan ikan. Namun, itu memungkinkan telur dan produk susu lainnya seperti keju.
2. Diet Vegetarian Lacto
Diet Vegetarian Lacto hanya melibatkan produk susu, termasuk keju dan susu, menghilangkan semua daging, ikan, dan telur dari daftar.
3. Diet Vegetarian Ovo
Diet Vegetarian Ovo memasukkan telur ke dalam menu tetapi tidak mengizinkan semua daging, ikan, dan produk susu.
4. Diet Pescetarian
Diet Pescetarian adalah cara sederhana lain untuk beralih ke veganisme dengan menghilangkan hanya daging dari daftar tetapi masih akan makan telur, ikan, dan produk susu.
5. Diet Fleksitarian
Cara lain untuk beralih ke rencana diet vegetarian adalah melalui diet flexitarian, di mana Anda bisa mengurangi asupan daging, ikan, produk susu, dan telur. Di sini Anda berusaha untuk tidak menghilangkannya sekaligus tetapi secara bertahap menguranginya.
Misalnya, seseorang yang mengikuti diet ini akan mengonsumsi ikan seminggu sekali, sedangkan hari-hari lainnya berfokus pada makanan nabati. Jenis diet ini tidak sepenuhnya merupakan diet vegetarian tetapi merupakan salah satu yang mengarah ke sana.
6. Diet Vegan
Diet Vegan hanya memasukkan makanan nabati, menghilangkan setiap produk hewani. Ini berarti Anda menghindari mengkonsumsi semua jenis produk hewani, termasuk susu, daging, telur, dan ikan dan sumber makanan yang berhubungan dengan hewan, termasuk madu atau enzim hewani.
Diet Vegetarian: Seberapa Menguntungkan?
Menurut data Statistik Gizi, ada sekitar 1,5 miliar vegetarian di seluruh dunia. Meskipun manfaat kesehatan dari diet vegetarian didokumentasikan dengan baik oleh berbagai peneliti, kita tidak dapat menyangkal adanya kerugian.
Untuk memperjelas, kami telah mencatat pro dan kontra dari diet vegetarian yang akan membantu Anda memastikan itu cocok untuk Anda.
Kelebihan Diet Vegetarian
Diet vegetarian adalah salah satu yang paling efektif dan paling sehat di planet ini. Orang memilih untuk mengikuti diet vegetarian karena berbagai alasan, dan kami telah membahas beberapa manfaatnya di bawah ini.
1. Membantu Menurunkan Berat Badan
Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang berlaku di masyarakat. Manfaat utama menjadi vegetarian adalah membantu penurunan berat badan secara efektif.
Mengkonsumsi kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran kaya serat secara teratur akan membantu usus besar yang sehat dengan meningkatkan jumlah bakteri baik. Akibatnya, itu akan mempromosikan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dan mengurangi risiko mengembangkan obesitas.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Kronis
Mengikuti diet vegetarian mengurangi kemungkinan mengembangkan kondisi kesehatan kronis, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, kadar kolesterol darah, tekanan darah, batu ginjal, jenis kanker tertentu, dan banyak lagi.
Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa vegetarian memiliki tingkat kematian 24% lebih rendah jika dibandingkan dengan pemakan daging.
3. Dampak Etika Positif terhadap Lingkungan
Vegetarisme telah menjadi pilihan etis di antara orang-orang dan pilihan gaya hidup berkelanjutan bagi mereka yang memiliki kekhawatiran yang berkembang tentang kekejaman terhadap hewan.
Beradaptasi dengan pola makan vegetarian memungkinkan individu untuk berdampak pada lingkungan dan kehidupan hewan secara positif.
4. Lebih Sedikit Biaya Belanja
Selain manfaat kesehatan dan kenyamanan, diet vegetarian juga membantu keuntungan finansial. Jika dibandingkan dengan produk daging, sumber makanan vegetarian relatif terjangkau.
Oleh karena itu, beralih ke pola makan vegetarian akan menghemat kesehatan dan dompet Anda dengan mengurangi biaya tagihan secara signifikan.
Kontra dari Diet Vegetarian
Makan makanan nabati memang terdengar dan bekerja dengan sehat. Namun, Anda juga harus mengharapkan beberapa kelemahan saat mengikuti diet ini. Di sini kami telah merangkum beberapa kerugian dari pola makan vegetarian.
1. Kekurangan Nutrisi Tertentu
Umumnya, diet vegetarian kekurangan beberapa nutrisi penting, terutama protein, yang berlimpah dalam daging. Akibatnya, hal ini juga akan berakibat pada penurunan asupan kalsium.
Namun, itu bisa diganti dengan menambahkan makanan tertentu ke dalam makanan Anda, termasuk kacang-kacangan dan tahu yang kaya protein.
Diet vegetarian juga kekurangan Vitamin B12, yang hanya berlimpah dalam produk makanan hewani. Oleh karena itu, orang yang mengikuti diet vegetarian perlu mengganti sumber vitamin dengan mengonsumsi suplemen B-12.
2. Pilihan Makanan Terbatas
Salah satu perhatian utama diet vegetarian adalah terbatasnya pilihan sumber makanan. Dibandingkan dengan diet non-vegetarian, menjadi vegetarian bukanlah pilihan yang nyaman, dan Anda akan mengalami kesulitan di restoran atau kantin.
Meskipun demikian, telah terjadi peningkatan yang signifikan di pasar untuk alternatif nabati dalam beberapa tahun terakhir.
3. Sulit Beradaptasi dengan Gaya Hidup Baru
Beralih ke pola makan dan gaya hidup baru memang sulit, apalagi jika Anda mengonsumsi daging. Selain itu, proses tersebut dapat mempengaruhi kesehatan mental individu dan meningkatkan risiko kecemasan, gangguan mental, dan depresi.