5 Tips Sederhana Untuk Mengurangi Lemak Darah Tinggi (Hiperlipidemia)
- freepik.com
Olret – Hiperlipidemia berarti kadar lemak dalam darah lebih tinggi dari normal yang merupakan kondisi umum pada semua orang. Jika kronis, dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular sebagai akibatnya.
Hal ini disebabkan oleh kelainan genetik, penggunaan obat-obatan tertentu, makan makanan yang tidak sehat, minum alkohol dalam jumlah besar atau alkohol secara teratur dan penyakit tertentu seperti diabetes, obesitas, kekurangan hormon tiroid
Oleh karena itu, pilihan makanan penting untuk membantu mengendalikan atau mengurangi gangguan tersebut. Dan bagaimana sebaiknya kamu memilih untuk menyantap makanan? Yuk ikuti saran dari dokter berikut ini.
Mengurangi Lemak Darah Tinggi
- freepik.com
1. Jauhi makanan yang mengandung lemak tinggi atau kolesterol tinggi, seperti tiram, cumi, udang, jeroan, daging tanpa lemak, kulit bebek, kulit ayam dan lainnya.
2. Memasak makanan dengan cara direbus, dikukus, dipanggang bukan digoreng atau menggunakan minyak goreng.
3. Jika menggunakan minyak, gunakan minyak sayur yang tinggi lemak tak jenuh seperti minyak kedelai, minyak Bunga Matahari, Minyak Zaitun, Minyak Jagung, Minyak bekatul dan Minyak Safflowe.
4. Menahan diri dari merokok dan minuman beralkohol.
5. Putih telur, ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian direkomendasikan.
Selain itu, jika ingin makan snack, snack yang di dalamnya selain mengandung gula juga mengandung lemak dan sodium yang jika dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan hiperlipidemia.
Cara Sederhana Membantu Menurunkan Kolesterol
- freepik.com
Oleh karena itu, membaca label nutrisi GDA akan membantu mengecek nilai energi, gula, lemak, dan sodium yang akan didapat dari konsumsi. Termasuk persentase jumlah maksimum yang dikonsumsi per hari.
Jumlah maksimum yang disarankan untuk dikonsumsi dalam 1 hari adalah
- Energi 2000 kilokalori per hari
- 65 gram gula per hari
- 65 gram lemak per hari
- 2.000 miligram sodium per hari
Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis. Selalu konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lain yang memenuhi syarat mengenai pertanyaan apa pun yang mungkin kamu miliki tentang kondisi medis atau tujuan kesehatan.
