Geger Dokter Gigi Praktik Aborsi, Kenali 5 Bahaya Menggugurkan Kandungan yang Kerap Disepelekan!
- https://www.pexels.com/@n-voitkevich
Orlet - Melansir dari tvonenews.com telah terjadi penangkapan I Ketut Arik Wiantara (53) pada pukul 21.30 tanggal 8 Mei 2023, seorang dokter gigi di Bali yang melakukan praktik aborsi dengan memasarkan jasanya melalui internet.
Dengan dalih menolong orang dengan membunuh kandungan sungguh tindakan tidak terpuji yang tak patut dicontoh. Kabarnya pasiennya berjumlah ribuan orang yang menghendaki untuk aborsi.
Banyak alasan mengapa seseorang berani menggugurkan janin yang tak bersalah. Bisa jadi karena hasil hubungan gelap, hamil diluar nikah kekasih tidak mau tanggung jawab, kehamilan yang tak diinginkan dan lain sebagainya.
Namun, apakah pernah memperhitungkan efek buruk dari aborsi yang bisa mengancam nyawa? Dikutip dari berbagai sumber salah satunya halodoc.com inilah beberapa bahaya yang perlu kita ketahui sebelum memutuskan menggugurkan kandungan.
1. Kerusakan Rahim
Dengan pemeriksaan visualisasi laparoskopi maka akan terlihat kerusakan rahim akibat pembedahan saat aborsi. Diantaranya pada bagian leher rahim, perforasi hingga laserasi. Dalam kasus yang parah, tindakan hiresektomi atau pengangkatan rahim mungkin saja diperlukan.
2. Pendarahan Berat
Konsumsi obat-obatan tertentu untuk menggugurkan janin dalam kandungan dapat berefek pendaharan hebat disertai adanya gumpalan dan jaringan dari rahim yang dapat mengakibatkan kematian.
3. Infeksi Peradangan Panggul
Beberapa gejala yang mungkin dirasakan apabila terinfeksi setelah melakukan aborsi adalah sakit kepala, mual dan demam tinggi. Infeksi peradangan panggul juga dapat menyebabkan penurunan kesuburan serta kehamilan ektopik. Masuknya bakteri serta kuman lain dari vagina ke rahim akibat proses operasi inilah yang dapat memicu terjadinya infeksi.
4. Endometritis
Endometritis adalah kondisi peradangan pada lapisan rahim (endometrium) yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Gejala endometritis yaitu pembengkakan perut, sembelit, keputihan tidak normal, rasa sakit di daerah panggul, dubur, perut bagian bawah, demam disertai lesu dan kedinginan, pendarahan vagina tidak normal.
Jika tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi seperti infertilitas, kumpulan abses di panggul atau rahim, peritonitis panggul.
5. Sepsis
Sepsis terjadi akibat infeksi bakteri atau bisa disebut juga kasus lanjutan dari infeksi yang apabila semakin parah dapat memicu syok sepsis dimana kondisi tersebut terjadi akibat adanya sisa potongan jaringan sisa kehamilan yang tertinggal di dalam rahim.
Gejala sepsis antara lain sesak, diare, mual, muntah, nyeri otot, linglung, penurunan kesadaran, demam, hipotermia, menggigil, detak jantung meningkat, tekanan darah menurun, nyeri perut parah, pendarahan hebat.
Aborsi boleh dilakukan dengan alasan medis bilamana kehamilan dapat mengancam kesehatan ibu dan janin. Serta korban pemerkosaan yang tentu bukan keinginannya untuk mengandung.
Bijaklah sebelum mengambil langkah yang dapat mengakibatkan efek buruk jangka panjang bagi diri sendiri.
Kelima hal diatas sebagai bahan pertimbangan agar kita semua terhindar dari perbuatan tercela yaitu membunuh bayi yang tidak berdosa.