Awal Mula Jajanan dari Aci, Ternyata Sudah Ada Sejak Penjajahan Belanda!
Olret – Kalau bicara soal jajanan khas Jawa Barat, pasti yang langsung terbayang adalah berbagai camilan berbahan dasar aci—seperti cilok, cireng, cimol, hingga cilung. Jajanan ini begitu populer karena teksturnya yang kenyal dan rasanya yang khas. Tapi, pernahkah terlintas di pikiran, dari mana sebenarnya asal-usul aci hingga bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Jawa Barat? Yuk, kita telusuri sejarah dan perjalanan aci yang menarik ini!
Apa Itu Aci?
Dalam bahasa Sunda, aci berarti tepung tapioka atau pati yang diolah dari singkong. Tepung ini memiliki karakteristik kenyal jika dimasak dengan air, sehingga menjadi bahan utama dalam berbagai camilan. Produksi aci sangat erat kaitannya dengan ketersediaan singkong di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, yang sejak dulu menjadi salah satu daerah penghasil singkong terbesar.
Awal Mula Aci sebagai Bahan Makanan
Penggunaan aci sebagai bahan makanan bermula dari kreativitas masyarakat Sunda dalam memanfaatkan singkong. Pada masa kolonial Belanda, singkong menjadi makanan alternatif yang murah dan mudah diolah, terutama untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.
Namun, masyarakat Sunda tidak hanya mengolah singkong menjadi gaplek atau tepung biasa. Mereka menemukan cara untuk memisahkan pati dari singkong, yang kemudian menghasilkan tepung tapioka. Dari sinilah aci lahir, menjadi bahan dasar yang fleksibel untuk berbagai kreasi makanan.