One Day Trip Pangalengan, Jelajah Danau Sampai Kebun Teh Lengkap Dengan Travel Video

One Day Trip Pangalengan
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Olret – Kamu pasti sudah tak asing lagi dengan istilah one day trip? Bagi kamu yang mempunyai libur hanya satu hari dalam seminggu, tentu saja trip ini sangat menarik. Selain menghemat pengeluaran dan efisiensi waktu, kamu juga akan mendapatkan kenalan baru. Gak percaya? Cobain saja One Day Trip Pangalengan misalnya.

Agrowisata Tanjungsari, Destinasi Wisata Edukasi di Wonosbo

Seperti kali ini, saya akhirnya memutuskan untuk mengikuti trip sehari di Pangalengan bersama Arman dari Tangerang. Namun karena kami memilih titik point yang berbeda, sehingga akhirnya kami pun tidak berada dalam satu bus. Beruntungnya masih bisa ketemu di destinasi yang dikunjungi.

Penuh Drama dan Tatapan Sinis Dari Peserta Lain, Membuatku Tak Nyaman Namun Tetap Kulalui Karena Memang Ini Bukan Kesalahanku.

Sebenarnya trip ini tak kuinginkan lagi, apalagi setelah mengetahui harus berkumpul jam 2 pagi di cawang uki. Akhirnya kuputuskan untuk tidak ikut, namun keberuntungan berpihak kepadaku. Karena ternyata pihak open trip menginformasikan akan kembali ke Cawang setelah dari Depok. Aku pun menunggu sekitar 1 jam untuk dijemput, namun sayangnya peserta lain sangat kecewa karena sudah datang dari jam pagi dan ujung-ujungnya berangkat jam 6 pagi.

5 Hal Menyenangkan yang Bisa Dilakukan di Agrowisata Tambi Wonosobo

Memasuki bus, tatapan demi tatapan aneh dari peserta yang masih bangun mengarah padaku. Meluapkan rasa kesal dan bahkan ada juga yang jelas-jelas menyebutkan karena aku trip ini jadi lama. Tak mau di salahkan begitu saja, aku pun menjelaskan detail perkara dan menunjukkan bukti chatting antara aku dengan tour guide. Memang dia yang menawarkan masih bisa ikut karena bis masih di Jakarta.

Lebih Dari 6 Jam, Macet dan Kondisi Bus yang Kurang Layak, Menjadikan Kami Sampai di Destinasi Pertama Jam 12 Lebih.

Sehari di Pangalengan ini merupakan trip yang cukup muluk dan tanpa persiapan, karena banyak jadwal yang melesat dan kurang komunikasi antara tour guide dengan peserta. Sehingga para peserta selalu mengoceh tak jelas. Akhirnya setelah perjalanan panjang, sampai juga ke destinasi pertama yaitu Danau Situlenca.

Ada yang Mengikuti Rafting, Istirrahat dan Keliling Danau Menggunakan Perahu.

Rasakan Petualangan Seru Hanya di Goa Pindul Yogyakarta

One Day Trip Pangalengan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Meski rasa kecewa mulai terbalas, tak pelak membuat peserta menjadi bahagia. Bahkan sudah banyak yang malas mengikutinya. Bagi yang sudah terlanjur membayar untuk rafting, mereka pun rafting. Dan bahkan ketika rafting ada yang kecelakaan juga dengan hidung berdarah. Namun sayangnya, kotak p3k juga tak tesedia.

Sedangkan saya dan yang lainnya lebih memilih keliling danau dengan jalan kaki. Setelah capek, kami pun melanjutkan keliling danau dengan menaiki perahu.

Merupakan danau buatan seluas 1400 hektar yang terletak di Desa Wanasari Pangalengan, Situ Cileunca memiliki panorama alam yang sangat indah dan jika cuaca sedang bagus kita dapat menyaksikan matahari terbit (Sunrise) dan matahari terbenam (Sunset) dari tepi danau.

Hanya dengan tiket masuk sebesar Rp. 10.000 rupiah, kita bisa meng-explore beragam spot di danau Situ Cileunca ini, seperti mengelilingi danau, bermain ke lokasi agrowisata lokal arbei dan jeruk atau berfoto-foto di jembatan cinta.

Puas Dengan Situ Cileunca, Kami Pun Melanjutkan Perjalananan Menuju Wayang Windu Panenjon (WWP).

Wayang Windu Panenjon

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Jika dari Jakarta ke Situ Cileunca memakan waktu lebih dari 6 jam, dari situ cileunca ke Wayang Windu Panenjoan menghabiskan waktu lebih dari 2 jam. Selain jalananan yang sempit dan terjadi kecelakaan di depan, sebenarnya informasi dari tour guide yang tidak jelaslah membuat peserta kecewa.

Sebenarnya sepanjang perjalanan banyak kebuh teh yang sangat bagus dan indah. Bahkan dilihat dari dalam busnya sangat memukau. Buat apa memaksakan ke tujuan jika memang ada yang sepadan dan tak menghabiskan waktu. Katanya Wayang Windu Panenjon sangat indah. Namun bagi kami yang sampai setelah magrib, bukan keindahan yang kami dapatkan, melainkan hawa dingin yang menusuk kalbu.

Jadi tak banyak cerita yang di dapatkan di kebun teh ini. Kami pun menghabiskan waktu disini sekitar 30 menit, kemudian kembali menuju rumah pengabdi setan. Bagi ku tak ada menariknya mengunjungi rumah pengabdi setan dalam suasana malam.

Sebagai pecinta arsitektur, saya lebih suka melibah kondisi bangunan yang bisa di dijadikan sebagai latar belakang fhoto. Nuansa khas eropa di kawasan kebun teh tentu menarik bukan. Jika yang lain asyik berkunjung, saya dan lainnya lebih memilih untuk menikmati semangkok mie instan dengan teh manis hangat.

Setelah puas, kami pun langsung menuju pulang ke Jakarta. Dalam keadaan tidur nyeyak, sesekali teriakan dari peserta membangunkan dan membuat rasa was-was. Karena memang supir dan mobil kami dalam keadaan tak baik saja, hampir beberapa kali membuat jantung copot. Pada akhirnya doa lah yang membuat tenang perjalananan ini.