Solo Backpaker di Medan : Wisata Religi, Kuliner Sampai Sejarah

Masjid Raya Medan
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Olret – Mungkin bagi kamu sudah tak asing lagi dengan Kota Medan. Medan yang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia ini memang menjadi destinasi wisata yang tak boleh dipandang sebelah mata. Sebagai kota terbesar di Sumatra tentu Medan mempunyai segudang daya tarik bagi wisatawan.

Tutorial Lengkap Liburan Keluarga Ke Karimun Jawa ala Backpacker

Bagi kamu orang Medan atau Sumatra Utara yang biasa jika mudik melewati Medan terlebih dahulu. Tak ada salahnya kamu menjelajahi medan dalam sehari atau hanya 8 jam. Sebelum pulang ke kampung seperti saya dari Jakarta ke Sibuhuan (Padang Lawas), Yuk Intip catatan perjalanan dari olret liburan berikut ini.

1. Sebagai Umat Muslim, Mesjid Raya Medan (Masjid Raya Al Mashun) Wajib Dikunjungi dan Mendekatkan Diri Kepada Sang Khaliq.

Masjid Raya Medan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan
Istana Rakyat Selaras Alam, Tempat Asyik Menenangkan Diri di Sumbar

Salah satu ikon kota Medan adalah masjid Raya Al Mahsun atau yang lebih populer dengan masjid raya medan. Mulailah perjalanan kamu dari sini di pagi hari. Suasana pagi yang tenang, lengang dan sunyi sangat cocok untuk menelusuri masjid ini.

Jika matahari semakin terik, gak ada salahnya kamu melaksanakan sholat dhuha khususnya umat muslim. Berdoa lah di masjid ini dan meminta khusuk supaya semua keinginan kamu terkabulkan.

2. Tak Jauh Dari Masjid Raya Medan, Kamu Bisa Berjalan Kaki ke Istana Maimun, Sejarah Kota Medan dan Deli Tertulis Apik Di sini.

7 Film dan Drama Korea Terbaik yang Diperankan Oleh Lee Min Ki

Istana Maimun Medan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah puas dengan menikmati keindahan masjid raya medan, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan waktu kurang lebih 7 menit untuk menelusuri sejarah kota medan dan deli yang tertulis apik melalui peninggalan sejarah Istana Maimun.

Kamu akan disuguhkan dengan kemegahan istana Kesultanan Deli dengan arsitektur bergaya Melayu, Timur tengah, Spanyol, India dan Italia.

Istana yang di dominasi warga kuning keemasan ini memang selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung. Jadi kamu bisa juga mendapat teman baru atau hanya sekedar mengobrol sesama wisatawan.

3. Tjong A Fie Mansion, Bangunan Dengan Pintu Seribu Mengukir Yang Apik Budaya Tiongkok, Bukti Bahwa Kota Medan Memang Penuh Budaya dan Sejarah.

Museum Tjong A Fie Medan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Setelah puas dengan Istana Maimun, tak ada salahnya kamu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki kurang lebih 20 menit menuju Tjong A Fie Mension, karena memang saya sengaja backpacker di Medan saya lebih banyak menggunakan jalan kaki daripada menggunakan kendaraan.

Tjong A Fie Mansion menjadi destinasi wisata wajib bagi kamu pecinta budaya tiogkok. Tempat wisata di Medan ini merupakan sebuah museum yang dulunya adalah bangunan rumah milik saudagar Tionghoa terkemuka bernama Tjong A Fie. Pada tahun 2009, rumah ini secara resmi dijadikan sebagai museum dan pengelolaannya dilakukan oleh keturunan Tjong A Fie.

4. Perut Mulai Lapar dan Keroncongan, Saatnya Melipir ke Merdeka Walk Medan, Pusat Kuliner Anak Muda Medan Kawan!

Salah satu kafe di merdeka walk medan

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Karena keadaan perut yang semakin lapar, tak jauh dari museum Tjong A Fie. Saya berjalan menuju merdeka walk medan yang merupakan tempat kuliner di Medan dan tempat nongkrong anak-anak medan. Jadi di sana kamu hanya melihat kebanyakan muda-mudi yang sedang asyik santap siang.

Berbagai resto dan kafe yang menyajikan masakan tradisional maupun western dan berbagai negara lain dengan mudah kamu bisa makan di sini. Kamu tinggal pilih resto yang sesuai dengan seleramu.

5. Graha Maria Annai Velangkanni, Gambaran Nyata Akulturasi Budaya Indonesia dan Mogul.

Graha Maria

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Ingin menyaksikan langsung bentuk nyata dari toleransi dan akulturasi budaya di kota Medan, silah kan kunjungi gereja Graha Maria Annai Velangkanni. Kamu akan melihat bangunan dengan sentuhan Hindu yang digunakan beribadah oleh umat Katholik. Nuansanya, adem banget!

Meski menjadi tempat ibadah, gereja ini terbuka untuk siapa pun. Bahkan, karena keunikan bentuk arsitektural dan nilai budaya yang diusung, pihak pengelola tidak berkeberatan menyebut gereja ini sebagai salah satu tujuan wisata di Medan. Tapi ingat, berwisata di sini, tetap saling menghormati dan menjaga toleransi, ya!

Nah, itulah pengalaman saya ketika mengunjungi medan. Jadi jika kamu ingin ke Medan dengan berbagai destinasi wisata, bisa bangat kan?