Pengalaman Glamping di Umbul Sidomukti, Suasana Sejuk dan Tenang
- viva/Idris Hasibuan
Olret – Semarang memang terkenal dengan kawasan kota tua dan wisata sejarahnya. Namun selain hal tersebut, ternyata ada sebuah kawasan di Semarang yang menyajikan tempat terbaik healing dengan suasana sejuk, tenang dan bisa menikmati cahaya lampu gemerlapnya kota Semarang.
Kamu sudah tahu dong maksud saya bukan? Iya, kawasan Umbul Sidomukti adalah jawaban yang tepat. Olret liburan pun berhasil menikmati liburan yang menyenangkan di kawasan tersebut, dari dinginnya udara pegunungan hingga teh rempah yang nikmat.
Yuk, simak perjalanan liburan olret ke Semarang dari Jakarta, tentu saja kami juga memberikan pengalaman yang berkesan serta video perjalanan yang indah. Penasaran bukan? Yuk, simak cerita perjalanan kami ini.
Dari Jakarta Menuju Semarang Menggunakan Mode Transportasi Kereta, Perjalanan Kurang Lebih 7 Jam 19 Menit.
Perjalanan menuju semarang
- viva/Idris Hasibuan
Pagi hari, tepatnya jam 5.30 pagi, saya pun memesan ojek online dengan tujuan salah satu perumahan di kawasan Cibubur (depan Trans Studio Mall Cibubur) karena berangkat bersama teman.
Dari sana, kami pun melanjutkan perjalan hingga stasiun senin. Memang tiket kami jam 8.30 WIB, namun karena jalanan di Jakarta susah di prediksi, akhirnya kami memutuskan jalan lebih pagi.
Tentu saja kami kepagian, dan akhirnya memilih untuk sarapan di salah satu restoran dengan khas jepang di Stasiun. Di sini, sambil menunggu jam keberangkatan, kami pun sibuk dengan hal lainnya salah satunya adalah menulis artikel (haha).
Selama perjalanan dari Jakarta ke Semarang, tak banyak yang bisa dilakukan kecuali hanya tidur, mengobrol dan tidur kembali. Dan sesekali kami menonton drama kesukaan di berbagai aplikasi.
Stasiun Semarang Menjadi Saksi Bisu, Perjalanan Kami Pun Di Mulai Dari Stasiun, Mengukir Kenangan dan Perjalanan.
Sesampainya di stasiun semarang, kami pun langsung turun dan mencari tempat makan. Karena selama di kereta, kami tidak memesan makanan, karena memang tak berniat makan di kereta.
Di stasiun, sambil menunggu jemputan. Kami pun memesan makanan di salah satu kafe yang ada. Penjual dengan logas jawa Semarang sungguh membuat suasana sangat terasa berbeda. Dari bahasa saja, Lo Gw harus berubah aku kamu. Bukan kah kita memang harus menyesuiakan dengan daerah setempat.
Setelah kurang lebih jam 5, kami pun dijemput teman dan langsung menuju ke kawasan lokasi tempat penginapan kami yaitu glamping umbul sidomukti di kawasan ungaran.
Selama perjalanan menuju glamping kurang lebih 1 Jam 45 menit, kami pun mengobrol santai dan tidak mengikuti arahan google map. Saat perjalanan ragu, kami pun menelpon pihak glamping dan diberikan petunjuk yang jelas.
Intinya jangan sampai kamu mengikuti google map, karena kamu akan di bawah ke jalan yang salah.
Menghabiskan Malam di Glamping Umbul Sidomukti, Aliran Sungai Kecil Serta Suara Hewan Khas Malam di Hutang Sungguh Membuat Tenang dan Damai.
Glamping Umbul Sidomukti
- viva/Idris Hasibuan
Setelah sampai di glamping, kami pun langsung memilih tenda glamping yang tersedia yang sudah kami pesan. Oh ya, kami memesan jenis tenda panggung untuk kapasitas 4 orang.
Kami yang hanya berdua tentu saja sangat lega, ada 4 kasur dan bantal. Bukan hanya itu, ada juga semacam ruang tamu dan kamar mandi secara terpisah. Selain itu, ada semacam balkon yang bisa melihat langsung pemandangan indahnya kawasan Semarang dengan gemerlap lampunya.
Selain itu, suara aliran sungai kecil untuk menuju Musholla terdengar jelas, melihat ke langit juga banyak bintang yang sedang menyinari bumi ini. Wah, malam ini terasa sangat luar biasa.
Setelah larut malam, kami pun tidur setelah puas menikmati suasana yang indah ini.
Kicauan Burung dan Azan Subuh Berkumandang, Menandakan Pagi sudah datang. Sunrise yang indah dan orange memang tampak megah.
Camping Umbul Sidomukti
- viva/Idris Hasibuan
Malam yang gelap dan tenang kini menjadi pagi yang sejuk. Suara azan sibuh sahut menyahut berkumandang yang menandakan pagi mulai datang. Setelah salat subuh, aku pun langsung melihat suasana dan masih gelap.
Tak lama kemudian, sekitar jam 5 WIB, kicauan burung sahut menyahut di pohon yang rindang. Selain itu, cahaya matahari pun mulai nampak dengan malu-malu di ufuk timur. Sambil berjalan-jalan di daerah sekitar, saya pun menikmati pagi ini sambil mengabadikan momen bahagia ini.
Tak terasa sinar mentari dari glamping mulai tak nampak karena cuaca yang semakin cerah. Aku pun mulai berjalan menikmati destinasi lainnya yang masih gratis khusus pengunjung di glamping umbul sidomukti.
Saya pun pergi spot kolam renang abadi yang ternyata dari sana masih jelas sunrise karena memang lebih terbuka. Karena saya belum memakai celana pendek, saya pun memutuskan kembali ke tenda untuk mengganti celana dan baju supaya bisa mandi.
Mandi di Umbul Sidomukti Ditemani Sunrise yang Indah, Sungguh Air yang Dingin menyatu dengan sinar mentari membuat hati tenang.
Kolam renang umbul sidomukti
- viva/Idris Hasibuan
Setelah mengganti pakaian, saya pun mandi sepuasnya di kolam renang ini karena belum ada pengunjung yang lain. Pengunjung yang lain masih sibuh dengan menikmati sunrise dan malas untuk berenang.
Saya pun memutuskan untuk berenang di bawah naungan mentari pagi. Setelah puas berenang, saya pun langsung ke tenda untuk sarapan. Karena pagi ini, kami memang mendapatkan sarapan dari pihak glamping.
Meski kami hanya berdua, karena kapasitas tenda untuk 4 orang, kami pun mendapatkan jatah sarapan pagi sebanyak 4 porsi.
Sarapan dengan pemandangan hutan alami memang terasa berbeda ya kawan. Jadi kamu kapan ini menikmati glamping umbul sidomukti.
Penasaran dengan suasana glamping umbul sidomutki?
Bagi kamu yang penasaran dengan keadaan glamping Umbul Sidomukti, kamu bisa langsung menonton video perjalanan dari olret liburan dan jangan lupa untuk subcribe ya.
