Cerita Muhammad Aripin, Wirausahawan Pendiri Rumah Kreatif dan Pintar Bina Difabel dan Kaum Marginal
- Photo by Instagram at @rumahkreatifdanpintar74
Olret – Kehidupan dalam bermasyarakat memang cukup unik. Ada sebagian orang yang mampu menghargai orang lain namun banyak pula yang menganggap remeh seseorang hanya melihat dari kekurangan yang dimiliki.
Sebut saja penyandang disabilitas, seperti Tuna Wicara atau Tuli, kaum marginal yaitu masyarakat kelas bawah yang terpinggirkan dari kehidupan masyarakat ada pula mantan narapidana atau kelompok anak yang berhadapan dengan hukum yang dikucilkan dalam lingkungan.
Mereka adalah kelompok yang tidak pernah sepi akan stigma negatif dari masyarakat. Pandangan yang meremehkan sudah melekat, dianggap tidak mampu bekerja, menyusahkan dan diskriminasi lainnya.
Namun berbeda halnya dengan pemuda asal Kalimantan Selatan, Banjarmasin bernama Muhammad Aripin. Seorang pemuda yang rela resign dari pekerjaannya sebagai seorang guru demi membangun Rumah Kreatif dan Pintar, membina para kaum disabilitas khususnya Tuna Wicara dan Tuli, Mantan Narapidana, Kaum Marginal dan anak-anak yang berhadapan dengan hukum untuk menjadi seorang Entrepreneur
Alumni Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan teknik Sipil menceritakan awal mula berdirinya Rumah Kreatif dan Pintar dari pengalaman KKN disebuah perusahaan BUMN yang mendorongnya untuk terbuka pada pemberdayaan mengingat potensi anak-anak yang rendah.
Tujuan utama membangun Rumah Kreatif dan Pintar adalah untuk memfasilitasi sekolah non-formal yang outputnya adalah mereka menjadi seorang Entrepreneur
TAMPAK TILAS
Diceritakan oleh Muhammad Aripin dalam laman youtube UMM Talks, Rumah Kreatif dan Pintar sudah berjalan sejak 2014 namun belum memiliki arah dan tujuan jelas meski sudah memiliki kegiatan, ditahun 2015 Rumah Kreatif dan Pintar yang didirikannya baru terbentuk dengan jelas, visi misi, arah dan tujuan yang ingin di capai. Dan ditahun 2016 sudah resmi menjadi sebuah yayasan yang legal dimata hukum.
Dalam perjalanannya membina kaum marginal, difabel dan Ex narapidana, Muhammad Aripin tidak lepas dari kejadian pahit.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Muhammad Aripin dalamlaman youtube Universitas Muhammadiyah Malang, jika dia pernah diusir dari rumahnya sendiri yang merupakan lokasi utama dari Rumah Kreatif dan Pintar itu sendiri.
Lokasinya terletak didalam gang, didalam pemukiman warga. Karena yang dia bina adalah kaum marginal, anak yang berhadapan dengan hukum dan mantan narapidana maka rumah produksinya sering mendapat kunjungan dari berbagai pihak terkait.
Hal inilah yang membuat masyarakat sekitar terganggu dengan keramaian dan lokasi yang kurang memumpuni dengan hal tersebut. Sehingga ia pun terpaksa diusir dari rumahnya sendiri.
Pengalaman kehidupan membuatnya tidak menyerah menjadi seorang Social Entrepreneur bukan pengusaha biasa namun melakukan perubahan sosial yang berdampak pada masyarakat terutama kaum marginal dan difabel.
Sempat tinggal dibangunan bekas puskesmas selama kurang lebih 1,5 tahun dan akhirnya bisa memiliki tempat sendiri. Terhitung Rumah Kreatif dan Pintar yang dibangunnya sudah pernah 7 kali pindah tempat disebabkan biaya operasional yang besar, lahan yang tidak memadai dan lain-lain.
Sampai akhirnya memiliki tempat sendiri ditengah kota Banjarmasin dan telah memiliki enam cabang.
“ Tidak semua orang punya kesempatan untuk duduk kuliah, apa yang sudah kita dapat dibangku kuliah tidak akan berguna jika hanya untuk memperkaya diri sendiri. Kalau kamu ingin ilmu itu semakin berkembang bagilah ilmu itu seluas-luasnya”
-Muhammad Aripin
RUMAH KREATIF DAN PINTAR
Sebuah motivasi yang besar sehingga Rumah Kreatif dan Pintar yang dibangunnya bisa berdiri dan tetap eksis sampai sekarang.
Rumah Kreatif dan Pintar memiliki program-program binaan yang dibekali kepada para masyarakat yang dibina dibidang-bidang yang diminati bahkan sudah ada kelompok-kelompok masyarakat yang dikembangkan.
Dari perbengkelan, servis motor, sablon, kuliner dan yang paling menarik adalah kerajinan tangannya yang unik, khas Kalimantan Selatan dan unlimited. Dibuat dari bahan-bahan alami dari alam untuk pewarnanya seperti daun-daunan maupun getah kayu.
Mengahasilkan produk terbaik hasil pemberdayaan kelompok masyarakat seperti Pouch ecoprint, Tas, Baju, aneka makanan dan masih banyak lagi produk unggulan khas Kalimantan Selatan yang dihasilkan.
Yang membanggakan bahwa Rumah Kreatif dan Pintar juga telah memilki Gallery di Banjarmasin ada di tiga titik lokasi yang bisa di jumpai seperti di Indah Permai Kota Banjarmasin, di Bandara Hasanuddin dan Hotel Kordia Banjarmasin.
Selain itu juga terdapat di Jakarta tepatnya di Sarinah Thamrin dan tahun 2024 Muhammad Aripin pun akan opening launcing gallery Rumah Kreatif dan Pintar di Kuala Lumpur.
Dijelaskan oleh Muhammad Aripin dalam talk show bersama UMM di laman youtube, bahwa produk-produk Rumah Kreatif dan Pintar itu Unlimited, 1 produk 1 desain dan bisa dilihat dikatalog meraka di instagram @RumahKreatifdanPintar74.
Rumah Kreatif dan Pintar pun telah bekerjasama dengan berbagai pihak dalam pengembangan didesa-desa dengan bekerjasama dengan perusahan pertambangan, instansi pemerintah untuk pengadaan alat kerajinan dan narasumber.
TANTANGAN
Meski Rumah Kreatif dan Pintar yang dibangunnya telah berkembang juga baik. Namun kendala maupun tantangan itu tetap ada.
Tantangan yang harus dihadapi Muhammad Aripin seperti harus membuka diri dengan para difabel sebab Tuna Wicara dan tuli memiliki budaya mereka yang berbeda dan ia diharuskan untuk beradaptasi dan memahami teman-teman difabel ini selain itu dunia industri kreatif yang tidak lepas dari kompetitor dimana mereka harus konsisten pada nilai atau value produk yang dijual sebab dalam produksinya Rumah Kreatif dan Pintar tidak menerima donatur.
Namun dijelaskan oleh Muhammad Aripin hambatan yang paling mengena di hatinya, mengenai pandangan negatif orang akan kepercayaan masyarakat kepada social entrepenuer sepertinya yang dianggap ‘memanfaatkan’ kelompok masyarakat kelas bawah atau marginal dan difabel.
APRESIASI UNTUK MUHAMMAD ARIPIN
Mendapat apresiasi dari ASTRA SATU Indonesia Awards tahun 2016 sebagai bentuk apresiasi ASTRA kepada generasi muda yang memberi manfaat bagi masyarakat bidang kewirausahaan.
Selain itu pada tahun 2023 Muhammad Aripin juga meraih Kick Andy Heroes 2023, sebuah apresiasi yang diberikan kepada sejumlah sosok yang dianggap telah tanpa pamrih memberikan sumbangsih bagi masyarakat.
Muhammad Aripin hingga sekarang masih sibuk dengan Rumah Kreatif dan Pintar-nya.