Bagi Wanita, Memilih Pria Yang Akan Dijadikan Suami Itu Ibarat Memilih Surga Atau Neraka
- Freepik.com
Namun, perlu digaris bawahi ratu atau babu itu bukan diukur dari materi atau kekayaan yang dimiliki. Tapi kebahagiaan lahir dan batin yang akan dia rasakan. Wanita akan serasa menjadi babu, jika dalam pernikahannya selalu tertekan, tidak mempunyai hak, selalu dituntut, dan tidak pernah dihargai.
Sebaliknya, dia akan menjadi ratu, jika prianya memperlakukan dengan baik, menerima, memperjuangkan serta mencintai dengan sepenuh hati.
Apalagi Rumah Tangga Yang Berjalan Masih Primitif. Dimana Pria Merasa Paling Superior Dalam Rumah Tangga
Sebenarnya ini bukan masalah wanita bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Masalahnya adalah pria atau suami yang merasa dirinya paling superior dengan status pemimpin dan pemilik surga untuk para istrinya. Sehingga mereka sangat mudah lalai dan otoriter dalam menjalani peran.
Ada suami atau pria yang merasa dirinya paling banyak berkorban karena harus mencari nafkah, sehingga tidak mau tau bahkan menyepelekan tugas istri di rumah yang tidak berpenghasilan. Ada suami yang sampai membebankan istrinya baik urusan nafkah juga pekerjaan rumah tangga. Dan akan mengatakan istri durhaka jika membangkang atau tidak menurutinya.
Belum Lagi, Wanita Ternyata Lebih Memilih Bertahan Pada Rumah Tangga Tak Sehat Karena Alasan Finansial Atau Anak
Sebenarnya wanita juga sangat ingin bahagia dalam rumah tangga dan hubungannya. Namun, mereka seolah kehilangan tenaga untuk berjuang atau memberontak karena terlalu termakan doktrin atau ada masalah finansial yang membuatnya tidak percaya diri lagi bisa hidup mandiri tanpa suami.