Mencintai Tapi Tak Dicintai Itu, Bertahan Sakit, Pergi Terasa Sulit
- freepik.com
Olret –"Bisa dibilang aku memang sebodoh itu, meski tahu tak dicintai. Namun tetap memilih bertahan"
Siapapun bisa terjebak dalam hubungan yang tidak seimbang. Dimana saat kamu mencintai seseorang dengan sangat tulus, namun tidak mendapatkan balasan yang sama dari dirinya.
Entah, karena sejak awal sudah tak ada perasaan cinta atau perasaan cinta yang ada luntur karena berbagai alasan.
Tentu saja, situasi tersebut sama sekali tak akan mengenakkan. Kamu sadar, ketika bertahan kamu akan lebih banyak sakit dan kecewa sendirian.
Namun, jika ingin pergi pun terasa sulit. Tentu karena kamu masih sangat mencintainya dan harapan dia akan berubah mencintaimu terus kamu gaungkan dalam hati dan pikiranmu.
Mencintai Tapi Tak Cintai, Membuat Kamu Sering Menelan Rasa Sakit Serta Menyembuhkannya Sendiri
Bagaimana tidak sakit? Kamu jelas bisa merasakan jika orang yang kamu cintai sepenuh hati, tidak mencintai kamu.
Bahkan jika dia masih bertanggung jawab dan bersikap baik sekalipun. Hal itu, tetap tidak bisa membahagiakan.
Bagaimanapun tiap orang ingin merasakan dicintai dan disayangi dengan tulus. Karena itu, bertahan dengan seseorang yang mencintaimu. Kamu harus siap sering terluka dan kecewa. Parahnya, kamu juga harus menyembuhkan luka itu sendiri karena sudah menjadi resikomu bertahan
Mencintai Tapi Tak Dicintai Itu Harus Siap Menahan Rasa Cemburu Sendirian. Apalagi Jika Kamu Tahu Dirinya Ternyata Memiliki Orang Lain Yang Dicintai
Salah satu alasan dia tidak segera/pernah membuka hati untukmu. Meski tahu cinta dan perjuanganmu sungguh besar. Bisa jadi, karena ada orang lain yang dicintainya.
Namun, dengan berbagai alasan, mereka tidak bisa/belum bersama.
Nah, disinilah kamu harus sering menelan rasa cemburu dan lagi mengobatinya sendirian.
Mencintai Tak Dicintai Itu, Membuatmu Seringkali Ingin Pergi. Namun Harapan Dia Akan Berubah Seolah Selalu Ada
Cinta itu bisa membuat diri ini buta dan bodoh. Meski seburuk apapun perlakuan orang lain, meski sadar tidak dicintai hingga tidak diperlakukan dengan baik. Harapan dia akan berubah selalu menggelora.
Seolah rasa sakitnya sama sekali tak bisa mengikis perasaan cinta dan harapan tersebut. Seolah akal sehat itu sudah tumpul dan sulit menilai mana yang baik juga buruk untuk hidup.
Mencintai Tapi Tak Dicintai Itu Bertahan Sakit, Tapi Pergi Juga Terasa Sulit.
Selalu ada alasan untuk bertahan, meski rasa sakit yang kamu dapatkan. Alasan anaklah, alasan finansial, alasan masih cinta, alasan kamu masih merasa jika dia sebenarnya mencintai kamu dan akan berubah, dan lain sebagainya.
Padahal sudah banyak orang mengatakan, bahwa kebahagiaan ada di tanganmu sendiri, dan bisa saja kamu mendapatkan yang lebih baik setelah berpisah.
Bahkan jika ingin hidup sendiripun, setidaknya ada usaha untuk membahagiakan diri sendiri sehingga jadi lebih bahagia serta menghargai diri sendiri.
Mungkin, bagi orang seperti dirimu, yang menunggu dicintai padahal tak dicintai. Dicampakkan atau dilukai dengan hebat dulu, baru bisa mengambil keputusan pergi, Iyakah?