7 Kekuranganmu Ini Justru Tak Diperdulikan Oleh Jodoh yang Tepat
- freepik.com/author/lifestylememory
Olret – Saat kamu memandang dirimu sendiri (intropeksi diri) dan lebih mengenal kelebihan serta kekurangan yang kamu miliki. Namun, mulai membandingkannya dengan orang lain dan merasa khawatir itu akan berpengaruh pada hubunganmu kelak. Kamu mungkin merasa insecure atau minder.
Padahal, namanya jodoh sejati, pasti akan menerima kamu apa adanya dan seutuhnya, serta tidak mempedulikan kekurangan-kekurangan yang kamu miliki.
Bisa jadi, dia justru menjadikan kekurangan itu sebagai alasan memilihmu, menjagamu dan mencintai kamu seutuhnya. Jadi, jangan merasa insecure atau khawatir dahulu. Tetaplah fokus memperbaiki diri dan tetap yakin kamu pasti mendapatkan yang terbaik.
1. Kesalahan Dari Masa Lalumu Yang Kelam
Beberapa orang memiliki masa lalu yang kelam dalam proses pendewasaannya. Terkadang, akibat kesalahan dari masa lalu itu, sampai berakibat ke masa kini dan membuat kamu insecure atau takut menjalin hubungan dengan seseorang di masa sekarang.
Kamu khawatir tidak akan mendapatkan orang yang tulus bisa menerima dirimu, kekuranganmu dan masa lalumu. Padahal, sebanyak apa pun kesalahanmu di masa lalu, sekelam apapun dirimu di masa lalumu.
Selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Dan jodoh sejatimu, tidak akan menjadikan kekurangan dari masa lalu itu sebagai penghalang untuk mencintai dan menerima kamu sepenuh hati. Terpenting, kamu sudah bertobat dan menjadi lebih baik. percayalah Tuhan tetap akan mengirimkan jodoh yang baik.
2. Asal-Usul Keluargamu
Beberapa orang merasa insecure pada status keluarganya. Seperti saat dia adalah anak dari keluarga broken home, yatim piatu (tidak jelas orang tuanya) atau punya trauma masa kecil dalam keluarga yang toxic.
Bahkan karena asal-usul atau latar belakang keluarga itu, dia merasa tidak pantas bersanding dan mendapatkan pasangan dari keluarga yang baik atau lengkap.
Memang, dalam pencarian jodoh, terkadang keluarga pasangan juga akan menentukan bibit, bebet dan bobot calon menantu. Bibit yang berarti latar belakang keluarga dan orang tua. Namun, jika memang kamu mendapatkan jodoh terbaik.
Percayalah masalah keluarga juga tidak akan menjadi penghalang. Bahkan, kamu akan merasa utuh karena mendapatkan keluarga baru (keluarga pasangan) yang tidak kalah menyayangi juga menganggapmu sebagai keluarga sendiri.
3. Pendidikan
Beberapa orang yang bekerja keras dan beruntung, bisa berkesempatan mengenyam pendidikan cukup tinggi, misal sarjana atau doctoral. Namun, beberapa orang yang karena kondisi atau keadaan tidak bisa meneruskan pendidikannya, hanya bisa sampai SD/SMP/SMA juga jangan merasa insecure atau khawatir pada jodohmu nanti.
Jika memang kamu beruntung, kamu bisa saja mendapatkan jodoh dengan status pendidikan yang lebih tinggi dari dirimu.
Memang, dalam agama pun disarankan untuk memilih atau mendapatkan jodoh yang cerdas. Namun, kecerdasan bukan hanya didapatkan dari bangku sekolah.
Lagi pula, banyak urusan rumah tangga yang tidak dipelajari di sekolah. Tapi terbukti, bisa menghasilkan keturunan cerdas, meningkatkan taraf ekonomi dan membanggakan orang tua, pasangan juga keluarga.
Karena itu, tidak perlu merasa khawatir pada latar belakang pendidikan. Terpenting kamu mau terus belajar, meningkatkan skill dan kemampuan dari mana saja.
4. Tidak Merasa Cantik Atau Tampan (Fisik)
Wajah mudah berjerawat, punya masalah bau badan yang cukup menyengat, perut buncit dan kulit yang tidak putih, juga masalah-masalah lainnya yang membuat kamu tidak percaya diri pada penampilan dirimu sendiri.
Juga bisa membuat kamu merasa insecure, sampai tidak yakin akan mendapatkan jodoh yang terbaik atau yang kamu sukai.
Padahal, masalah penampilan itu bisa dirubah, dirawat dan dipermak dengan berbagai alat kecantikan. Bahkan jika memang kamu belum punya budget untuk merawat diri sekalipun, kamu harus yakin jika jodohmu kelak tidak akan memandang dirimu dari fisik saja.
Iya. Fisik memang hal pertama yang akan membuat seseorang tertarik. Tapi untuk bertahan dan serius menjalin hubungan, ada banyak factor lain, khususnya inner beauty (kecantikan dari hati) yang menjadi pertimbangan utama.
5. Kebiasaan Buruk
Kamu bukanlah orang yang pandai menjaga kebersihan, cenderung agak jorok, urakan juga punya banyak kebiasaan buruk seperti mageran dan suka bangun siang.
Percayalah! Hal-hal itu sama sekali bukan penghalang jodoh sejatimu untuk tetap bertahan dan memilih kamu. Bahkan beberapa orang yang telah menikah, masih suka melanjutkan kebiasaan buruknya yang sering membuat pasangan jengkel.
Namun akan lebih baik, jika kamu juga berusaha untuk merubah diri menjadi lebih baik dan menghilangkan sedikit demi sedikit kebiasaan buruk itu. selain lebih menghargai pasangan, itu juga bukti kamu ingin membahagiakan dan jadi yang terbaik buat dirinya.
6. Pekerjaan dan Penghasilan
Jika memang sudah waktunya bertemu jodohnya. Kamu masih menganggurpun, bisa tetap menikah dan menjalin biduk rumah tangga. Sebaliknya, meski sudah mapan dan sukses sekalipun, jika belum waktunya, statusmu akan tetap jomblo alias single.
Karena itu, sebenarnya berapapun penghasilan yang kamu punya, tidak akan menjadi penghalang untuk mendapatkan jodoh sejati. Bahkan, dia siap untuk menemani kamu dari nol dan berjuang bersama.
Namun, karena kamu sudah menikah dan punya tanggung jawab. Sudah bukan saatnya lagi bersantai-santai dalam urusan pekerjaan. Bekerja keraslah semaksimal mungkin dan jangan suka pilah-pilih pekerjaan. Buat pasanganmu bahagia dengan berusaha mencukupi segala kebutuhannya semampu kamu.
7. Prinsip Hidup dan Ketidakmampuanmu
Jodoh sejatimu adalah orang yang berusaha untuk mengerti kamu. Dia tidak akan memaksakan kehendak, lebih membuka diri dan tidak membatasi gerakmu, sebagaimana prinsip hidup yang kamu punya.
Semisal, kamu menganggap bekerja adalah hal yang harus kamu lakukan meski sudah menikah. Maka, dia akan berusaha memahami hal tersebut.
Di lain waktu, kamu bukanlah tipe wanita rumahan yang pandai memasak, mengurus anak dan mengatur rumah tangga. pasanganmu pun tidak akan mempermasalahkan hal tersebut dan tetap menghargai dirimu.
Namun, meski dia berusaha menerima ketidakmampuan juga prinsip hidupmu. Kamu pun juga harus bisa membuka pikiran dan mengerti dirinya.
Selain itu, tetap belajar untuk menjadi pasangan yang terbaik. ingat rumah tangga yang sehat itu saling berkompromi. Jadi, saat dia berusaha mengerti kamu, kamu juga harus belajar mengerti dirinya.
Artikel ini merupakan tulisan Ika Tusiana, salah satu conten creator dari Bapermulu.com