Aku Memilih Cita Daripada Cinta, Karena Aku Yakin Ia Akan Datang Tepat Pada Waktunya
- pixabay.com/id/users/n-y-c
Lalu, kesempatan yang ku tunggu sejak lama telah tiba. Aku yang telah menyelesaikan pendidikanku memilih untuk melanjutkan lagi ke jenjang selanjutnya. Meminta waktu kepadamu untuk menungguku lagi hingga tahap ini ku selesaikan kemudian. Hari itu, kamu mengiyakan.
Menyanggupi untuk menungguku dan berusaha memantaskan diri hingga waktunya tiba nanti. Hanya saja, mungkin kamu melupakan janjimu hari itu. Saat aku yang sedang menggebunya mengejar cita, yang ku kira di dukung oleh cintamu jua, kini kamu memilih mundur. Pergi. kamu meninggalkanku. Melupakan semua janjimu untuk terus mendukungku.
Hanya saja, kini kamu tidak pergi sendiri. Kamu memilih pergi bersamanya. Seseorang yang sosoknya juga ku kenal begitu baik, yang bahkan hari itu ku ingat kita pernah berbagi tawa bersama. Aku sempat menyalahkan diriku sendiri, yang ku pikir aku terlalu egois. Memintamu terus menungguku hingga cita-citaku sejak lama bisa ku wujudkan, dan ku pikir salah satunya berkatmu.