5 Cara Menghadapi Love Shaming Saat Punya Pasangan Beda Usia
Olret – Jodoh itu tidak memandang usia seseorang. Bisa saja, kamu mendapatkan jodoh yang usianya lebih muda dari kamu atau justru lebih tua. Mungkin jika perbedaan usia kalian 5-10 tahun, hal itu tidak akan menjadi masalah. Namun, bagaimana jika perbedaan usia itu lebih dari 20 tahun?
Menikah dengan orang yang sepantaran orang tua, bahkan nenek-kakek, di dunia ini benar-benar terjadi. Meski awalnya, sempat mendapatkan pandangan negative atau prasangka buruk. Namun, pernikahan terbukti berjalan dengan lancar, awet dan langgeng.
Apalagi sudah dijelaskan, beberapa orang tua juga bisa mengalami puber kedua. Dan saat itu hasrat mereka dalam menjalani hubungan percintaan kembali menggebu. Siapa tahu, justru kamulah jodoh yang selama ini dinantikan untuk menemani masa tua mereka.
Nah, jika kamu benar-benar berada dalam situasi ini, yaitu mempunyai pasangan yang memiliki perbedaan usia terlampau jauh darimu. Lakukan 5 cara ini untuk menghadapi love shaming, hinaan atau pandangan buruk yang mungkin terjadi dalam hubungan kalian.
1. Yakinkan Dirimu Sendiri, Jika Dia Adalah Pilihan Yang Tepat
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membangun kepercayaan diri pada hubungan juga pasanganmu. Kamu harus benar-benar memantapkan hati, jika pilihanmu adalah orang yang tepat untuk dijadikan jodoh serta partner hidup. Kamu bisa tulus mencintai dan menerima pasangan, termasuk perbedaan usia kalian yang cukup jauh.
Dengan membangun kepercayaan diri, untuk selanjutnya, yakin saja perjalanan hubungan kalian akan lebih mudah. Sebab kamu dan dia sudah sama-sama serius satu sama lain.
2. Berhenti Mendengarkan Kata Orang Lain. Fokus Saja Mencari Restu Keluarga
Jika kamu memang merasa pasanganmu adalah orang yang tepat. Maka, kamu tidak perlu memikirkan perkataan orang lain. Justru, yang harus berusaha kamu kejar atau restu dari keluargamu maupun keluarga pasanganmu.
Sebab, unconditional love yang kamu miliki, bisa saja mendapatkan penolakan dari pihak keluarga. Semisal, orang tua kamu yang tidak menyetujui, begitupun keluarga pasanganmu (anak, cucu atau cicit dirinya).
Sampaikan dengan baik-baik pada seluruh keluarga besar, berikan alasan terbaik kamu memilih dirinya, selain itu samakan visi misi kalian berdua. Sama seperti hubungan umumnya, yakin saja, jika kalian berjodoh, pasti akan dipersatukan.
3. Sabar Saat Mendengar Komentar Buruk Orang Lain. Ingatlah Kamu Bahagia Menjalani Pilihanmu Sendiri
Tidak ada cara terbaik menghadapi komentar buruk orang lain selain bersabar. Percayalah, lama-lama suara-suara sumbang dan tidak mengenakkan dari mereka akan redam dengan sendirinya. Apalagi, saat kamu bisa membuktikan, bisa menjalani hubunganmu dengan bahagia serta tanpa penyesalan.
Saat hubunganmu mendadak viral, karena dianggap aneh, tak wajar atau tak tulus, lebih baik memilih menghindar dan focus saja pada pasangan serta rencana masa depan kalian. Toh, kamu tidak merebut kebahagiaan siapapun. Hanya saja, jodohmu memang lebih tua dari kamu, jadi tidak ada yang perlu kamu takutkan.
4. Komunikasikan Segala Ketidaknyamanan Kamu Dengan Pasangan
Justru memiliki pasangan yang sepantaran dengan orang tua sampai nenek kakekmu, bisa menjadi hal yang menyenangkan. Sebab, mereka lebih “ngemong” dan memanjakanmu. Jadi, saat kamu merasa tidak nyaman saat mendapatkan love shamming, tidak masalah untuk mengkomunikasikannya dengan pasangan dan saling menguatkan satu sama lain.
Apalagi seusia mereka, biasanya juga lebih sabar dan bisa mengontrol emosi dengan baik. Justru, mungkin kamulah yang akan lebih banyak egois dan ingin dimengerti.
5. Buktikan Saja Hubungan Yang Kamu Jalani Sungguh Tulus
Membungkam komentar sinis atau bullyan memang tidak bisa dilakukan dengan mudah. Butuh waktu, usaha dan pembuktian jika kamu juga pasanganmu menjalani hubungan kalian dengan tulus. Bukan modus seperti prasangka buruk orang lain.
Jadi, tidak ada yang bisa kamu lakukan selain membuktikan ketulusan yang kamu punya. Selain menerima pasanganmu apa adanya, jalanilah peran kamu dengan baik setelah pernikahan kalian layaknya suami istri pada umumnya.