5 Cara Mengendalikan Amarah Biar Gak Sakit Hati

Cara Mengendalikan Amarah Biar Gak Sakit Hati
Sumber :

Olret – Pernah tidak kamu berada di posisi sangat ingin marah, ingin mengumpat dan ingin menunjukkan kekesalan pada seseorang atau sesuatu. Namun, tidak bisa melakukannya karena berbagai alasan.

Jurusan Kuliah Teknik Mesin Belajar Apa Saja? Simak Penjelasannya!

Entah, karena yang dimarahi itu sudah pergi dan tidak ada didepanmu, atau kamu sadar percuma saja memarahi dirinya karena tidak akan didengarkan atau ditanggapi.

Namun, jika tidak melampiaskannya, perasaan dan energy marah itu hanya akan tertumpuk, membuat kamu kesal, menghilangkan energy positif, membuat mood hancur dan parahnya bisa menjadi penyakit hati yang sulit disembuhkan. Tentu saja hal itu hanya akan merugikan dirimu sendiri dan membuat kepercayaan dirimu juga menurun drastis. 

Viral! Video Lama Kim Soo Hyun Dengan Kevin U-KISS yang Berusia 19 Tahun

Karena itu, lebih baik jangan memendam amarah. Ada beberapa cara bijak yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan sekaligus melampiaskannya. Apa saja itu? yuk cek bersama-sama. 

1. Tidur 

Tidur

Photo :
  • -
Kim Soo Hyun di Denda 20 miliar KRW di Tengah Skandal Kencan Kim Sae Ron?

Salah satu cara melepaskan energy marah atau kesal adalah dengan tidur sejenak. Sebab tidur akan membuat otot yang semula tegang dan kaku karena memendam amarah akan kembali lebih rileks. Apalagi menurut penelitian tidur bisa menurunkan tingkat stres dan mendetoksifikasi otak, sehingga membuatmu lebih energik dan ramah, ketika bangun nanti. 

Selain itu, jangan lupa untuk mempunyai kualitas tidur yang baik dan jangan sampai kurang istirahat. Saat kamu ingin marah, namun tidak bisa melampiaskannya. Tidur adalah cara terbaik untuk mengembalikan ketenangan dan pikiran jernih. 

2. Meditasi dan Relaksasi 

Meditasi dan Relaksasi

Photo :
  • -

Saat ingin marah, cobalah relaksasikan diri dengan menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Lakukan berulang kali sampai kamu merasa, emosi yang sempat membara dalam hatimu menjadi lebih padam dan lebih tenang.

Kamu juga bisa melakukan beberapa gerakan stretching ringan untuk membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Jangan lupa pula untuk sering melakukan yoga atau meditasi di rumah dan di waktu-waktu tertentu. Dengan sering melakukan yoga, maka pikiran akan jadi lebih jernih, tubuh dan jiwa akan jadi lebih sehat dan jauh dari stress atau tekanan yang berat. 

3. Olahraga Atau Latihan Fisik 

Marah itu juga butuh energy yang cukup besar untuk melampiaskannya. Nah, daripada kamu melampiaskan energy itu untuk marah-marah tidak jelas, namun hatimu masih belum bisa puas atau plong.

Lebih baik alihkan dengan olahraga atau melakukan aktivitas fisik yang menyehatkan. Contoh simplenya saja, saat kamu marah pada pasangan, tapi melampiaskan pada dirinya percuma saja. Lebih baik lakukan aktivitas fisik atau pekerjaan rumah tangga. 

 Lagipula menurut penelitian, olahraga melepaskan hormon bahagia dalam tubuh dan memberikan perasaan rileks secara instan. Manjakan dirimu dengan olahraga favorit atau latihan aerobik dasar seperti jalan cepat, lari, jogging selama 30 menit 4 kali seminggu untuk menuai manfaatnya

4. Bersikap Tenang, Lugas dan To the Point Saat Marah Jauh Lebih Efektif 

Cara Mengendalikan Amarah Biar Gak Sakit Hati

Photo :
  • -

Rasanya belum puas kamu belum mengungkapkan perasaan marah itu dengan berkomunikasi secara langsung. Kamu tetap bisa menggunakannya dan berbicara soal kemarahan serta ketidak nyamanan yang kamu rasa. Hanya saja latihlah diri untuk tetap bersikap tenang, berbicara lugas dan to the point pada orang yang membuat kamu marah. 

Justru sikap tenang seperti itu, akan jauh lebih efektif, daripada menunjukkan emosi pada dirinya. Dengan begitu, dia dapat merasakan kemarahan kamu, sadar pada kesalahannya dan berusaha untuk memperbaiki diri. 

5. Pikirkan Dampak Dari Respon Marah Yang Kamu Tunjukkan

Misalnya saja saat kamu memarahi anak karena dia bandel, susah diatur, dan susah dikasih tahu. Nah, saat kamu memberikan respon marah berupa bentakan, pukulan atau sikap kasar yang lain.

Tentu hal itu akan berdampak pada psikis dan mental anak kedepannya. Cobalah menggunakan cara lain yang bisa membuat dia mengerti dan tidak akan berakibat buruk. 

Sama halnya seperti saat kamu marah pada seseorang atau sesuatu. Pikirkanlah dampak dari respon marah yang kamu tunjukkan. Jangan sampai karena melampiaskan amarah, kamu justru rugi dan menyesal sendiri pada akhirnya nanti. (Ika Tusiana)