17 Fakta dan Bukti, Bahwa Kamu Di Kelilingi Oleh Teman Tapi Beracun

kerja di lingkungan toxic
Sumber :
  • benefitsapp.id

Tak Akan Ada Keberhasilan Tanpa Doa Yang Tulus Dari Seorang Ibu

8. Seolah ingin membuat orang lain selalu terlihat ‘bodoh’

Dia hobi sekali mengkritik dan mengoreksi temannya di muka umum. Membantu teman agar dapat memperbaiki dan meningkatkan diri tentu merupakan hal yang baik. Kritik membangun dibutuhkan dalam setiap ikatan persahabatan.

Tersenyumlah, Meski Semuanya Tak Sesuai Dengan Harapan

Akan tetapi, lain ceritanya kalau kesalahanmu selalu diumbar dan dikoreksi di saat-saat tidak tepat. Misalnya ketika sedang di depan orang-orang lain atau mengalihkan perhatian dari topik utama hanya karena kesalahan sepele. Bukannya berterima kasih, Kita malah akan merasa terganggu.

Dua hal diatas lebih banyak memojokkan dan menjatuhkan orang lain, yang pada akhirnya membuat orang lain tersinggung dan tidak nyaman bergaul dengan nya.

Jodoh Itu Ditangan Tuhan, Jangan Risau Bila Belum Menemukannya. Tetap Ikhtiar!

9. Haus perhatian

Teman yang haus akan perhatian dibuktikan dengan rajin mengirim pesan menyindir, tetapi enggan menceritakannya. Hal itu dilakukan baik dimedia social atau di group chat. Saat tidak diperhatikan dia akan semakin rajin menyindir.

  • Tau deeeh, gak ngajak-ngajak.
  • Sombong ya sekarang!
  • Cukup tahu aja kok, kamu mah gitu.

Namun, ketika diberi perhatian dia akan memberi respon yang membuat kita sebal. Kalau memang tidak ingin bercerita, mengapa harus diumbar-umbar? Saat kita ingin berinisiatif untuk melibatkannya, dia malah tidak menanggapi.

Ada saja yang menjadi bahan sindiran dan keluhannya. Tetapi ketika kamu berinisiatif memperbaiki hubungan dengannya. Dia malah yang selalu tidak bisa, tidak mau, malas-malasan dan seterusnya. Jadi tujuannya apa komentar begitu? Ya Biar kita merasa bersalah, tanpa bisa menebusnya?

10. Suka bercanda kasar dengan mengejek

Perilaku kasar dapat berupa tindakan secara fisik atau lewat kata-kata. Seperti berteriak, mengatai, mengejek, atau mempermalukan temannya di depan orang lain. Meskipun dia mengatakan hanya bercanda. Dia suka sekali mengejek temannya dengan alasan bercanda. Namun sekalinya dibalas, dia malah emosi setengah mati.

Teman  : hahaha, kamu beli kacamata mau bertenger di mana, pesek?
Kita        : Hehehe, suka-suka aku lah, ndut!
Teman  : … Eh, main fisik kamu ya! Gak banget!
Kita        : ‘mutah-mutah’…..

Pokoknya yang boleh mengejek orang lain hanya dia, dan teman-temannya adalah ‘tong sampahnya’nya.

Hanya ‘ada’ saat kita bersuka cita dan ‘hilang’ saat kita nelangsa

Halaman Selanjutnya
img_title