5 Sikap yang Harus Kamu Terapkan Dalam Pernikahan, Biar Langgeng
- google image
Olret – Jika Ingin Hubungan Lebih Baik, Beginilah Sikap Dewasa Yang Harus Kamu Terapkan Dalam Pernikahanmu
Kata orang, menikah adalah cara untuk menjadi lebih dewasa dengan lebih cepat. Sebab, jika kamu tidak mau merubah diri dan menghilangkan sifat kekanakan juga egois dalam dirimu, maka pernikahan akan menjadi perjalanan yang sulit, sampai perpisahan sangat mungkin terjadi.
Oleh karena itu, jika kamu memang ingin mempertahankan pernikahan, serta ingin menjadikannya lebih baik serta harmonis. Usahakan untuk terus belajar menjadi lebih dewasa. Supaya apa yang menjadi tujuan pernikahan menjadi nyata, selain itu bisa menciptakan hubungan yang sehat dan bahagia.
Nah, apa saja yang harus kamu pelajari untuk jadi dewasa? Dan sikap dewasa seperti apa yang harus kamu terapkan dalam pernikahanmu? Beginilah jawabannya. Tak lupa, ajak pasangan untuk melakukannya bersama-sama.
1. Bertanggung Jawab Sepenuhnya Pada Peran dan Tugasmu
Setelah menikah, kamu akan mengalami banyak perubahan mulai dari kebiasaan, tanggung jawab dan tugas. Tentu saja, itu akan sangat berbeda, daripada saat masih lajang dahulu.
Sebab saat lajang, kamu mungkin bisa lebih bersantai, bangun siang, bekerja seadanya saja dan bisa me time atau nongkrong dengan teman lebih banyak.
Namun, setelah menikah, kamu punya tanggung jawab untuk mengurus, membahagiakan dan memprioritaskan pasangan dan keluargamu. Nah, sikap dewasa yang harus kamu terapkan adalah bertanggung jawab sepenuhnya pada apa yang memang menjadi tanggung jawabmu.
Jika memang kamu dan pasangan sudah bersepakat untuk membagi tugas, maka kerjakan dengan sepenuh hati. Tak lupa saling membantu dan memberi perhatian satu sama lain, supaya keharmonisan terjaga dan semakin kuat.
2. Saling Menerima dan Menuntun. Bukan Mengubah Atau Menuntut
Dalam hubungan, kamu harus belajar untuk lebih banyak menerima dan mengerti pasanganmu, khususnya pada kekurangan atau ketidaksempurnaan yang dimilikinya.
Meski kalian juga saling membimbing dan menuntun untuk menjadi lebih baik bersama. Jangan marah atau terlalu merasa kecewa saat dia tidak bisa menjadi apa yang kamu mau, juga tidak bisa memenuhi tuntutanmu.
Justru dewasa adalah saat kamu sadar tidak bisa mengubah pasangan sebagaimana yang kamu inginkan. Dia pasti punya pemikiran, pandangan, kebiasaan dan sifat atau karakter bawaan dari lahir. Nah, mencobalah lebih mengerti.
Selama itu bukan kesalahan fatal, terkadang kamu harus lebih santai dan tidak ambil pusing menghadapi pasangan juga menjalani hubunganmu.
3. Belajar Untuk Tidak Menyelesaikan Masalah Dengan Emosi
Sikap dewasa selanjutnya yang harus kamu terapkan adalah bersikap lebih santai dan tenang saat menghadapi masalah bersama. Jangan selalu gunakan emosi, apalagi tindakan kekerasan untuk menyelesaikannya. Jangan pula hanya mendiamkan pasangan atau menghilang begitu saja.
Cobalah untuk belajar berbicara dengan baik-baik dan buat pasangan lebih mengerti pada sudut pandangmu. Percayalah, masalah selalu punya cara yang baik untuk diselesaikan. Bahkan, dengan emosi atau marah, justru tidak akan menyelesaikan apa pun dan menambah penyesalan.
4. Lihatlah Lebih Banyak Kelebihan Pasangan Daripada Kekurangannya, Sebaliknya Rasakan Lebih Banyak Kekuranganmu Daripada Kelebihanmu
Sering intropeksi diri juga salah satu tindakan dewasa yang harus kamu terapkan dalam pernikahanmu. Jangan sampai hanya sibuk mengomentari, menyalahkan atau menuntut kekurangan pasangan. Padahal sudah banyak perjuangan, pengorbanan serta ketulusan yang dia berikan.
Sebaliknya, cobalah lihat ke dalam dirimu lebih banyak. Sudahkah kamu bersikap baik dan memperlakukan pasanganmu dengan baik? sudahkah kamu memberikan kebahagiaan pada dirinya?
Sudahkah kamu setia, menjaga komitmen dan kepercayaan pasangan? Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang harus kamu jawab dan renungkan. Dengan begitu, kamu akan merasa bersyukur dan utuh bersamanya.
5. Berhenti Merasa Lebih Dewasa, Hanya Karena Lebih Tua Atau Lebih Superior Dari Pasangan
Ada beberapa orang yang merasa pasangannya harus menuruti tanpa boleh menolak. Alasannya, karena dia adalah kepala rumah tangga, lebih dewasa, lebih bijak atau lebih berjasa dalam hubungan. Padahal merasa ‘lebih’ seperti itulah yang menunjukkan keegoisan.
Setiap orang dalam hubungan sudah mempunyai peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Lagi pula, dewasa sama sekali tidak ditentukan oleh umur. Kadang, pasangan yang berumur lebih tua, justru bisa jadi lebih manja atau kekanakan.
Intinya cobalah saling mengerti dan memahami satu sama lain, juga tidak perlu merasa “paling”. Kamu dan pasangan sama-sama berjasa dalam hubungan kalian serta saling membahagiakan satu sama lain. (Ika Tusiana)