5 Pikiran Negatif yang Muncul Saat Menjelang Pernikahan

Pikiran Negatif yang Muncul Saat Menjelang Pernikahan
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Berhasil menjalani hubungan pacaran atau ta’aruf sampai menjelang pernikahan bisa menjadi salah satu kebahagiaan sendiri. Tinggal satu langkah lagi, kalian akan mensyahkan hubungan dan berharap semoga memiliki pernikahan yang awet serta langgeng sampai tutup usia.

5 Cara Mengusir Orang Toxic Dari Hidupmu, Lakukan Ya!

Namun, ternyata menjelang pernikahan terjadi pun. Ada beberapa ujian atau masalah yang akan menghampiri. Bahkan bisa menggoyahkan keyakinan untuk melanjutkan pernikahan tersebut.

Nah, supaya kamu lebih bisa mengontrol pikiranmu. Inilah 5 pikiran negatif yang sering muncul saat akan menjelang pernikahan.

1. Tiba-Tiba Muncul Perasaan Tidak Yakin Pada Pasangan

3 Posisi Seks yang Menciptakan Kenikmatan Paling Mendebarkan, Kalori Pun Terbakar

Pikiran Negatif yang Muncul Saat Menjelang Pernikahan

Photo :
  • freepik.com

Menjalin hubungan pacaran atau ta’aruf nyatanya tidak serumit saat kamu memutuskan untuk menikah. Meski tetap ada komitmen dan penerimaan pada pasangan. kamu masih belum mengenal sepenuhnya kekasih itu. Bahkan tidak memungkinkan, dia bisa menjadi orang yang jauh berbeda daripada saat pendekatan, berapa lamapun pendekatan itu berlangsung.

7 Posisi Seks yang Bikin Pria Lebih Tahan Lama

Oleh karena itu, sering muncul ketakutan dan kekhawatiran soal masa depan pernikahan kamu nanti. sedikit banyak bermunculan perasaan tidak yakin pada pasangan. Kamu takut tidak bisa menerima kekurangannya, dan tidak yakin bisa bahagia dengan dia.

2. Masalah Finansial

Pria Yang Mapan Secara Finansial

Photo :
  • freepik.com

Sebelum menikah pun finansial bisa saja menjadi ujian atau masalah yang hadir menjelang pernikahan. Kamu khawatir pendapatan yang kalian miliki tidak akan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan nanti. apalagi, jika ditambah dengan kehadiran buah hati. Takut pada masa depannya, bisa membuat pikiran tertekan dan khawatir yang berlebihan.

Oleh karena itu, sangat disarankan sebelum menikah, setidaknya kamu sudah mempunyai gambaran segala kebutuhan yang diperlukan sekaligus tabungan sendiri. Syukur, jika sudah punya usaha atau modal untuk memulainya. Jika tidak, maka pastikan kamu dan pasangan sama-sama bekerja keras saling bahu membahu untuk memenuhi semua kebutuhan.

3. Berpikir Kebebasan Akan Hilang

Berpikir Kebebasan Akan Hilang

Photo :
  • freepik.com

Sebagaimana yang kita tahu, setelah menikah akan ada tanggung jawab dan peran baru yang dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan. Semisal, suami fokus mencari rezeki di luar rumah, sedang urusan rumah tangga menjadi tanggung jawab istri. Saat menjalani semua itu, tentu kamu akan lebih sibuk sampai tidak punya waktu untuk bersenang-senang seperti masa lajang dahulu.

Sebenarnya kebebasanmu bukan hilang, hanya berganti prioritas saja. Jadi, cukup bicarakan dengan baik dengan pasangan, saling mengerti dan memahami, serta lebih banyak quality time bersama. Hal itu juga akan membuat kamu lebih bahagia, dan termasuk bentuk kebebasan yang indah saat menjalin suatu pernikahan.

4. Khawatir Terlalu Terburu-Buru Menikah

Pikiran negatif selanjutnya, yaitu kamu merasa terburu-buru menikah dan belum menemukan alasan yang tepat untuk menikah. Sehingga dirimu merasa tidak siap menjalani pernikahan sampai pernikahan itu merupakan suatu kesalahan. Misal kamu tidak menikah karena cinta, tapi karena paksaan keadaan, orang tua atau hal lainnya.

Jika terburu-buru menikah, kamu pun merasa masih belum mengenal pasangan dengan utuh. Jadi membuat kamu tidak yakin pilihanmu adalah orang yang tepat.

5. Takut Tidak Bisa Bahagia

Ketakutan atau kekhawatiran paling umum saat akan menjelang pernikahan adalah rasa khawatir jika kamu tidak bahagia setelah menikah nanti. Kamu merasa tidak siap dengan kekurangan pasangan dan takut kecewa jika harapan tidak menjadi nyata.

Pikiran negatif semisal pasangan bukanlah orang yang tepat seolah menggelayuti hati. Apalagi, kalian masih belum mengenal dengan baik dan banyak kemungkinan yang bisa terjadi nanti. (Ika Tusiana)