Kenali, Perbedaan Kamu Hanya Ingin Menikah Atau Memang Sudah Siap Menikah!
Olret – Menikah menjadi salah satu resolusi tiap tahun bagi sebagian orang yang kemungkinan usianya menuju atau sudah menginjak seperempat abad. Tetapi perkara pernikahan bukan soal materi atau hanya karena sudah ada pasangannya saja. Banyak orang-orang yang tidak tahan melihat teman-temannya yang sudah menikah, dan kadang tak tahan juga ketika sudah ditanya kapan akan menikah.
Perlu diketahui, ada beberapa hal yang perlu kamu pahami, ketika dalam diri hasrat untuk berumah tangga sangat menggebu, kenali apakah itu hanya keinginan yang berdasarkan nafsu atau memang diri kamu sudah siap? Diri yang dikatakan siap menikah, bukan hanya siap calonnya dan materi saja, tetapi juga siap secara fisik dan mental. Karena sejatinya pernikahan adalah hal yang sakral, dan tidak bisa putus-nyambung seperti pacaran jika sewaktu kamu dengan pasangan ada masalah.
Berikut beberapa perbedaan kamu yang hanya ingin menikah atau memang sudah siap, cek sebelum memutuskan buru-buru menikah, agar tidak ada penyesalan di kemudian hari!
1. Perbedaan Dari Segi Kriteria
Ingin menikah; Kriteria yang dibuat bukan sesuai kebutuhan. Bahkan kriteria dipaksa menyesuaikan sosok yang jadi incaran.
Siap menikah; Kriteria yang dibuat setelah mengenal kebutuhan dan impian diri. Saat menemukan sosok tertentu, dia bisa menimbang dengan matang apa yang jadi kebutuhannya.
2. Perbedaan Dari Segi Komitmen
Ingin menikah; Menganggap pernikahan sebagai solusi bosan hidup sendiri atau ingin lari dari masalah yang sedang dihadapi.
Siap menikah; Memiliki mindset bahwa menikah artinya menambahkan tanggung jawab dan komitmen atas segala konsekuensi ijab-qabul atau janji pernikahan.
3. Perbedaan Dari Segi Kesadaran
Ingin menikah; Pernikahan penuh dengan hal menyenangkan dan membahagiakan. Kalau orang sudah menikah, pasti ia lebih bahagia.
Siap menikah; Pernikahan adalah salah satu perjalanan kehidupan. Ada kesenangan, tapi juga butuh perjuangan dan pengorbanan dalam menjalaninya.
4. Perbedaan Dari Segi Berbenah Diri
Ingin menikah; Enggan memperbaiki diri sama sekali, karena merasa pasangannya nanti harus bisa menerima segala kekurangannya tanpa ingin dievaluasi.
Siap menikah; Perlahan mengikis kebiasaan buruk dan mengganti dengan habit positif, terutama terkait kehidupan berkeluarga.
Setiap orang memang memiliki kekurangan. Namun, jika memang masih bisa diperbaiki, mengapa harus dibiarkan? Begitupun sebelum menginginkan pasangan yang terbaik, maka kita perlu memperbaiki diri dahulu. Seperti pepatah barat mengatakan;
Creating a happy marriage begins with choosing the right spouse.
Menciptakan pernikahan yang bahagia dimulai dari memilih pasangan yang tepat. - Fawn Weaver