Benarkan Pria Baik- Baik Semakin Menipis, Ini Penjelasannya

Benarkan Pria Baik- Baik Semakin Menipis
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Wajar, sebagai seorang wanita kamu pasti menginginkan pria baik-baik juga terbaik sebagai pasangan hidupmu. Pria yang setia, bertanggung jawab, dewasa dan mencintai serta membahagiakan kamu dengan tulus lahir batin. Selain itu, tentunya sudah mapan secara finansial, jadi benar-benar bisa menjadikan kamu ratu yang nyata dalam rumah tangga kalian kelak.

7 Tanda Perempuan Tulus yang Patut Diperjuangkan, yuk Simak!

Sayangnya, beberapa kali menjalin hubungan dengan dia yang kamu anggap pria baik-baik. tidak hanya gagal, tapi juga meninggalkan luka sampai trauma. Entah karena di selingkuhi, dikhianati, terjebak toxic relationship dan hal lainnya. Sampai kamu berpikir jika pria baik-baik itu sudah langka sampai tidak ada.

Nah, buat kamu yang sedang mengalami hal ini. Jangan putus asa dan menyerah dulu. Coba simak-simak baik penjelasan ini untuk membuat kamu lebih mengerti dan semangat kembali.

1. Pria Baik Itu Harus Sempurna Ekpektasi

5 Keuntungan Menggunakan Kondom

Pria Baik Itu Harus Sempurna Ekpektasi

Photo :
  • freepik.com

Saat kamu merasa belum pernah menemukan pria baik-baik, coba tanyakan dahulu definisi pria baik yang kamu inginkan? kebanyakan pasti mengidamkan pria yang bertanggung jawab, setia, rela berkorban untukmu apa saja, selalu menjadikan kamu prioritas pertama. Selain itu, mungkin penampilan dan mapan untuk memenuhi kebutuhan sampai  gaya hidupmu.

5 Tips Merawat Penis Agar Sehat dan Tidak Tertular Penyakit

Tanpa sadar, kamu mendefinisikan pria baik-baik adalah pria sempurna tanpa cela sedikit pun. Hal itu bukan hal yang salah, hanya saja mengertilah jika setiap orang pasti punya kekurangan kelebihan.

Kadang ada yang good looking tapi nggak good rekening, atau pun sebaliknya. Ada pula yang good looking juga rekening, tapi kurang setia juga kekurangan lainnya.

Jadi, bukan pria baik-baik yang langka, tapi ekspektasi yang terlalu berlebihan dan menuntut pria harus sempurna.

2. Pria Baik-Baik Langka Di Tempat Yang Tidak Baik

Benarkan Pria Baik- Baik Semakin Menipis

Photo :
  • freepik.com

Soal tempat memang keberuntungan kadang mempengaruhi. Bisa saja kamu mendapatkan pria baik, meski lingkup pertemanan kamu berisi pria bad boy. Bisa juga, pria bad boy yang jadi kekasih ternyata pria yang hangat dan baik, namun lebih senang menunjukkan keburukannya.

Selain itu, belum tentu juga di tempat yang terkenal baik, kamu mendapatkan pria yang benar-benar baik. Sebab, banyak pula yang menutupi sifat buruknya supaya dikenal baik oleh semua orang.

Namun, setidaknya ada usaha dari kamu yang memang ingin mendapatkan pria baik-baik sebagaimana definisi yang kamu harapkan. Salah satunya dengan menjauhi tempat yang menurut umumnya orang, bukanlah tempat pria baik-baik berada.

3. Kenapa Kamu Selalu Gagal dan Bertemu Pria Tidak Baik?

Marc Pahun Jiyacharoen

Photo :
  • instagram

Lebih baik setelah putus hubungan, jangan selalu menyemaratakan jika semua pria itu buruk dan tidak baik, sedang pria baik langka atau sudah menjadi milik orang lain. Cobalah tanyakan kepada diri sendiri, kenapa kamu selalu gagal dan akhirnya di sakiti oleh pria yang dahulu menurut kamu baik tapi ternyata tidak baik.

Jika kamu tidak menemukan jawabannya. Maka sangat mungkin, siklus kegagalanmu akan terulang di hubungan-hubungan masa depan. Sebab, bisa jadi kegagalan itu, karena kamu selalu mengulangi kesalahan yang sama.

Misal terlalu posesif dan kekanakan, kurang menghargai dan mencintai diri sendiri atau alasan lainnya yang mempengaruhi.

4. Penilaian Tidak Subjektif

Mungkin ada saatnya pikiranmu terlalu kacau atau sudah terbutakan dengan ekspektasi yang terlalu tinggi, karena itu kamu tidak bisa menilai pribadi seseorang secara subjektif atau tidak bisa melihat hal baik yang ada di hadapanmu.

Sederhananya saja, di sekitar kamu, sebenarnya ada pria baik-baik yang selalu berusaha memberikan perhatian, siap membantu kapan saja, membuat kamu tertawa dan selalu bisa diandalkan. Namun, kamu tidak melihatnya sebagai pria atau kekasih hati, mungkin juga karena berharap pada orang lain.

Masalahnya adalah saat hatimu di kecewakan oleh dia yang kamu harapkan. Lalu, kamu menilai tidak ada pria baik yang Tuhan kirimkan untukmu.