4 Cara Mengisi Hidup Di Usia 20 Tahunan, Gunakan Untuk Membentuk Masa Depanmu
- freepik.com
Olret – Masa usia 20 tahunan adalah masa emas, seperti 5 tahun pertama kehidupan anak-anak, otak kita belajar dengan sangat cepat di masa itu. Gunakan kesempatan itu untuk membentuk masa depanmu.
Pekerjaan memikirkan dan merencanakan masa depan memang mungkin tidak semenyenangkan seperti ketika kita tertawa lepas bersama dengan teman dan menghabiskan waktu. Tapi ketika kita memilih yang mudah hari ini, dunia akan berat buat kita di masa depan. Dan ketika memilih yg sulit hari ini, dunia akan memberikan kemudahan untuk kita di masa depan.
Usia 20 tahunan sering membuat orang terlena pekerjaan, pernikahan, memiliki anak, dan lain sebagainya. Hal tersebut membuat orang lupa mengisi usia 20 tahunannya dengan harapan dan komitmen. Baru ketika berada di usia 30, kepanikan melanda.
Jadi bagaimana seharusnya kita mengisi kehidupan di usia 20 tahunan? Sehingga diri kita di usia 30 dan 40 akan mengucapkan terima kasih. Tidak ada yang terlambat, mulai saja sekarang, ambil alih hidupmu dan lakukan yang terbaik sekarang! Menurut Irene Setiawan, founder & coach @merakit.hidup, berikut cara mengisi hidup di usia 20 tahunan untuk membentuk masa depanmu.
1. Lakukan pekerjaan yang menambah Capital Identy kita
Sangat perlu untuk memilih pekerjaan yang membuat kita memperoleh capital identy tinggi bukan hanya sekadar mendapatkan penghasilan tinggi. Capital identy adalah modal yang ada di diri kita, seperti; kemampuan bicara, penguasaan bahasa asing, keahlian tertentu misal fotografi, menulis, dan lain sebagainya. Kita perlu memilih pekerjaan yang bisa membuat kita bertumbuh dan menambah value diri kita.
Alasan perlu memperhatikan pekerjaan di usia 20 tahunan, karena mempengaruhi perkembangan karir. Lalu menunda memulai pekerjaan membuat tertundanya kita menerima penghasilan puncak, sehingga kita akan merasa tertinggal. Dan terakhir, di atas usia 20 tahunan biasanya kita sudah memiliki keluarga dan cicilan. Dan ini yang membuat kita menjadi kurang fleksible untuk berpindah kerja, melakukan pekerjaan sampingan dan lain sebagainya.
2. Belajar membangun hubungan dengan teman yang tepat
Jangan membatasi teman-teman hanya dalam circle-mu. Jalin pertemanan dengan sebanyak mungkin orang baru. Mungkin tidak nyaman, tapi orang-orang baru membawa kesempatan-kesempatan baru juga. Tetapi ingat prinsip utamanya adalah seleksi teman-teman kita, jauhi lingkungan negatif yang tidak membuat diri kita menambah capital identy kita.
3. Berpikir dan menentukan pasangan hidup yang tepat
Berpikir dan menentukan pasangan hidup seperti apa yang kita inginkan untuk menjalani kehidupan bersama. Jangan menjalin hubungan dekat di usia 20 hanya untuk mengisi waktu. Tentukan kualitas pasangan hidup kita, cari pasangan yang benar-benar satu visi dengan kita, sehingga kita nyaman tapi tetap bisa membuat diri kita bertumbuh menjadi lebih baik.
Kita memang tidak bisa memilih di keluarga mana kita dilahirkan, tapi kita bisa memilih keluarga seperti apa yang akan kita bangun dengan memilih pasangan yang tepat.
4. Belajar mengendalikan emosi dan mengembangkan growth mindset
Bagian otak yang mengontrol emosi dan intelektual (lobus frontal) adalah bagian otak terakhir yang berkembang. Sehingga di usia 20 tahunan (awal) kita bisa sangat mudah menjadi cemas, mudah galau, marah dan lain-lain. Tapi tentu saja itu bukan menjadi alasan untuk kita menjadi orang yang emosional. Kita harus belajar mengendalikan emosi kita. Dengan cara menyadari emosi yang datang dalam diri kita, merasakannya dan kemudian tetap memberikan respon yang tepat bukan berekasi.
Rebut masa dewasa kamu, miliki capital identy, gunakan lingkungan pertemananmu, kontrol dirimu, pilih keluarga yang akan kamu bentuk. Jangan hanya terbenam dalam hal-hal yang tidak kamu lakukan. Kamu menentukan yang hidupmu sekarang.