Semoga Kamu Adalah Jodohku, Yang Kupinjam Namamu Dalam Dekapan Doaku
Olret – Bolehlah kupinjam dulu namamu untuk kusebut dalam doaku, untuk kubicarakan dengan Tuhanku soal hatiku yang tertambat diam diam olehmu. Untuk kuharapkan, dan kupinta semoga kamulah yang menjadi akhir dari pencarianku.
Atau setidaknya, jika andaikan bukan dirimu, semoga nantinya jodohku nanti sebaik dirimu atau lebih baik dari itu. Karena sekarang, jujur saja, bagiku kamu yang terlihat terbaik di mataku dan kuidamkan seperti dirimu yang akan menemani hidupku kelak.
Jadi kupinjam namamu dalam doa, dan semoga kamu memang benar ditakdirkan untukku, atau setidaknya jodohku sebaik hal hal yang kulihat darimu.
Kupinjam Namamu Dalam Doa, Sebagai Salah Satu Ikhtiarku Untuk Mendapatkanmu Sebagai Jodohku. Kupercaya Bahwa Merayu Tuhan, Lebih Menentramkan Hatiku Dan Tidak Akan Membuatku Kecewa
Kuakui mungkin aku menaruh rasa, dan kuakui rasa itu seringkali membuatku salah tingkah sendiri, galau sendiiri, baper sendiri, bahkan cemburu sendiri. Dan semua itu, seringkali membuat hatiku tak tenang.
Bahkan, kadang hampir menjerumuskanku pada hubungan dan tindakan yang tidak halal dan tidak semestinya. Oleh sebab itu, aku memilih lebih banyak berdoa, lebih banyak beribadah dan menyampaikan keluh kesahku, termasuk kamu sebagai topik pembicaraanku dengan Tuhanku.
Mengakui bagaimana rasa ini begitu menyiksaku, memohon ampun karena sering membuatku lupa diri dan ibadah. Dan juga terselip permohonan, semoga kamulah yang menjadi akhir dari pencarianku. Dan itulah bentuk usahaku, bentuk nyataku. Dan caraku mencintaimu.
Bukannya Aku Malu Proposal Cintaku Tertolak, Namun Mencintaimu Lewat Doa, Agar Aku Lebih Bisa Menjaga Dirimu dan Dirimu Dari Dosa Dan Perbuatan Tercela
Aku lebih memilih mencintaimu dalam doa, bukan berarti aku tak berani untuk mengungkapkan cinta di hadapanmu. Namun justru, aku berusaha menjaga dirimu dan diriku sendiri dari dosa dan perbuatan tercela.
Apalagi dijaman sekarang ini, yang kadang lupa akan malu dan dosa, dan aku tidak mau hadir dihidupmu awalnya sebagai cinta dan berakhir dengan rasa benci, jika ternyata cinta itu tak nyata.
Selain itu, aku pun tidak ingin melangkahi ketetapan Allah, aku percaya jodoh terbaik sedang Allah persiapkan untukku, meski kuharapkan itu adalah kamu. Aku pasrah pada perkara jodohku, dan lebih banyak mengikhtiarkan diri lewat doa, serta fokus memperbaiki dan memantaskan diri.
Menyebut Namamu Dalam Doa, Aku Berharap Bahwa Jodohku Itu Kamu, Atau Sebaik Dirimu. Karena Jujur Saja Yang Terbaik Di Mataku Sekarang Ya Dirimu
Aku menyadari bahwa mata itu bisa menipu, namun aku pun tidak akan memungkiri, bahwa yang terbaik menurutku sekarang ini adalah kamu. Kamu dengan segala akhlak, kebaikan, tindak tandukmu yang berhasil mencuri perhatian dan hatiku.
Sehingga aku meminjam namamu dalam doa, karena aku berharap, bahwa kamulah yang akan menjadi akhir dari penantianku. Atau setidaknya jodohku sebaik dirimu, sebaik hal hal yang kulihat dari dirimu, bahkan mungkin lebih baik dari itu.
Kamu, ku jadikan tipe idealku, yang kuharapkan menjadi jodohku kelak. Namun, meskipun begitu, aku tetap akan berusaha legowo, menerima siapapun menjadi jodohku sebagaimana kehendak Allah SWT. Karena aku yakin bahwa Allah Maha Tahu yang terbaik untukkku.
Jadi Bolehkan Ku Pinjam Namamu Dalam Doa, Dan Semoga Aku Bisa Mendapatkan Yang Terbaik, Entah Dirimu Atau Sebaik Hal Hal Yang Kamu Perlihatkan Padaku
Kujadikan namamu sebagai topic pembicaraanku kepada Tuhan, karena aku merasa terpukau pada dirimu, akhlakmu, tanggung jawabmu dan ketakwaanmu. Aku berharap pada Tuhan, jika memang kamu bukan menjadi jodoh, maka kamu akan mendapatkan orang yang baik.
Sebaliknya, akupun bisa mendapatkan jodoh yang bisa sebaik atau lebih baik darimu, diimbangi dengan usahaku dalam memantaskan diri.
Sehingga, bolehkanlah aku meminjam namamu dalam doaku, sebagai wujud kekagumanku kepadamu, sembari menunggu jodoh terbaik yang akan Tuhan kirimkan dalam hidupku. Bersabarlah, bila Allah mengabulkan. Kita akan dipersatukan dalam ikatan yang halal.