Pernikahan Dibangun Atas Dasar Persamaan, Dipersatukan Lewat Perbedaan
Biasanya umumnya pernikahan dibangun karena kedua individu yang bersatu, memiliki visi dan misi yang sama, yaitu saling mencintai, sebagai salah satu bentuk ibadah dank arena Allah azza wa jalla. Namun untuk menyatukan perbedaan seringkali terjadi konflik dan ketidak cocokkan yang sebenarnya bisa di kompromikan bersama.
Sehingga tampak naïf sekali, mereka yang bercerai karena alasan ketidak cocokkan. Padahal sedari awal mereka sadar bahwa banyak perbedaan yang sebenarnya bisa dipersatukan dan dibicarakan dalam musyawarah bersama.
Jadi, Benahi Niat Awal Sebelum Menikah, Karena Pasti Berat Menanggung Perjanjian Yang Disaksikan Para Malaikat.
Dengan perjanjian Mitsaqon Ghalidzo , pernikahan bukanlah dibangun hanya untuk 1-2 bulan atau 1-2 tahun, namun selamanya hingga sisa usia berakhir. Bahkan bisa dipersatukan kembali kelak dalam Jannah Allah bersama.
Sehingga mengingat berat dan sakralnya suatu pernikahan, cobalah untuk benahi niat awal untuk menikah. Niatkanlah untuk bersama pasangan untuk meraih surge Allah bersama, niatkanlah sebagai bentuk ibadah.
Dan nantinya akan lebih mudah untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, karena sedari awal niatnya adalah untuk saling mengasihi dan menyayangi satu untuk selamanya. Selain itu, menikah itu bukan hanya soal kamu cinta dan siap saja, tapi harus saling menerima.