Jodoh, Tak Selalu Orang yang Kita Inginkan Tapi yang Sudah di Tetapkan Tuhan

jodoh
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Beratus kali kurangkai doa, berharap Tuhan memberikan yang terbaik untuk kehidupanku, tanpa sadar sedikit pun, kalau Tuhan sudah memberikannya untukku. Termasuk dengan mengirimkan kamu.

Ya Allah, Semoga Orang Tuaku Bisa Melihat Hari Kesuksesanku Kelak

Kesadaran itu meghentakku. Jadi, buat apa selama ini aku beroda jika aku tak mempercayai-Nya? Dia akan selalu memberikan yang terbaik, bukan? Dia Maha Mengabulkan doa, bukan?

Jadi kalau aku meminta yang terbaik, kemudian Dia mengirimkan kamu, itu artinya kamu memang benar-benar yang terbaik buat aku. Sebanyak apa pun kekurangan yang kamu punya, yang harus aku lakukan hanyalah menerima. Bukan sekedar menerima kamu, tapi juga menerima ketetapan-Nya. [Kutipan Buku Genap]

Kamu Hanya Harus Jujur Dengan Perasaanmu Sendiri.

4 Zodiak yang Meluangkan Waktu untuk Membahas Perasaan dengan Pacarnya

jodoh

Photo :
  • freepik.com

Apakah orang lain suka? Bisa jadi iya, kalau mereka belum tahu apa yang sebenarnya kamu rasakan. Yang jelas kamu pasti tak menyukai dirimu sendiri. Karena kamu mengerti apa yang sedang kamu rasakan. Karena kamu tahu dengan pasti; apa yang kamu lakukan, apa yang kamu ungkapkan adalah bukan apa yang kamu rasakan.

7 Tanda Perempuan Tulus yang Patut Diperjuangkan, yuk Simak!

Memang begitu adanya. Tak ada orang yang suka dibohongi. Termasuk dirimu, walaupun pelakunya adalah diri kamu sendiri. Terserah mau secerdik apa kamu membohongi dirimu sendiri. [Kutipan Buku Menata Hati]

Aku Tak Menanam Rasa Benci Itu, Kamu yang Membuatnya Tumbuh di Ruang Benciku.

Sakura LE SSERAFIM

Photo :
  • Instagram/ 39saku_chan

Lalu, kedewasaan menamparku, membangunkanku dari kekonyolan yang tak aku sadari. Hati itu lahanku, milikku. Ruangan yang ada di dalamnya juga sepenuhnya kuasaku. Apa yang harus ditanam dan tumbuh disana juga pilihanku. Jadi kalau kamu menawarkan bibit kebencian, harusnya aku menolaknya. Tidak menerimanya begitu saja.

Jikapun tak sengaja bibit itu tersebar di ruang benciku, kemudian tumbuh subur, harusnya aku bisa menatanya sedemikian hingga, agar ia tak tumbuh merajalela. Agar ia tak menjadi parasit bagi yang lainnya. [Kutipan Buku Menata Hati]

Karena Pada Akhirnya Kita Akan Sadar. Kita Butuh Konflik Untuk Mendewasakan Diri.

Menemukan Cinta Sejati

Photo :
  • freepik.com

Sampai kapan kamu mau jaga perasaan dia? Bukannya lebih baik kalau kamu ngajarin dia buat jaga perasaannya sendiri? Karena Kamu nggak bisa selalu ada buat dia. Buat ngejaga perasaannya. Kalau dia udah bisa jaga perasaannya sendiri, kamu nggak usah repot-repot lagi buat ngejaga perasaannya. Ngalir aja. Marah ya marah. Kecewa ya kecewa. Berantem ya berantem.

Nggak usah ditahan-tahan. Lepas. Nggak stress. Karena pada akhirnya kita akan sadar, kita butuh konflik untuk mendewasakan kita. Konflik yang sehat. Bukan pura-pura tak apa-apa, padahal memendam banyak rasa. [Kutipan Buku Genap3]

Tapi tak mengapa, terima saja rasa sakitnya. Sampai berkurang dan tidak terasa sakit lagi. Karena kalau kita melawan, kita hanya sedang menunda rasa sakit. Pada akhirnya akan terasa sakit juga, lebih lama, lebih menyakitkan. Tapi kalau kita menerimanya, seiring waktu, rasa sakitnya akan berkurang perlahan-lahan, sampai kita tidak merasakan sakit lagi. [Kutipan Buku Genap3]

Salah Satu Penyebab Kita Tak Bahagia Adalah Karena Kita Sering Mengingat Masa Lalu.

Masa lalu adalah tempat yang paling tidak layak untuk kita huni. Seindah dan semenyakitkan apapun masa lalu, masa lalu hanyalah kenangan yang harus disemayamkan dengan baik, untuk diziarahi dengan hati tenang dan lapang, agar tak mengganggu masa kini, apalagi masa depan.

Pilihan terbaik adalah pilihan yang kita tidak menyesal dalam menjalaninya. Artinya, sesalah apapun pilihan kita, kita masih punya kesempatan untuk menjadikannya pilihan yang baik, selama kita berusaha untuk menjalankan konsekuensi dari pilihan tersebut dengan baik, dengan sepenuh hati.