Solusi Pemilahan Sampah ala Perusahaan Jepang, Siap Terapkan?

Ilustrasi sampah
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@mali

Orlet - Pernahkah kalian magang atau bekerja sebagai karyawan salah satu perusahaan milik Jepang? Jika pernah tentu kalian tidak akan asing dengan sederet kedisiplinan tingkat tinggi yang mereka anut.

Ratih Kartika : Penulis 18 Buku- Aktivis Sosial dan Lingkungan-Pejuang Minim Sampah

Sebut saja budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke), ketepatan waktu, meminimalisir down time, hingga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pemilahan sampah.

Seperti yang kita ketahui bahwa masalah sampah di negara kita seolah tak ada habisnya. Banyak orang merasa biasa saja ketika membuang sampah secara sembarangan, baik di jalan, di sungai, berserakan dimana-mana menodai pemandangan sekaligus dapat menimbulkan penyakit seperti diare saat banjir melanda.

7 Ciri-Ciri Teman Toxic Hingga Bermuka Dua yang Ada Di Sekitarmu

Maka dari itu, belajar dari perusahaan Jepang yang melakukan pemilahan sampah, efektifkah mengatasi sampah di negara kita? Jawabannya tentu efektif jika dibarengi dengan kesadaran kita untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan cara berikut ini.

Pertama, memulai dari diri sendiri.

Ilustrasi sampah

Photo :
  • https://www.pexels.com/@mali
Mengenal Rengkuh Banyu Mahandaru, Kenalkan Produk Kemasan dari Pelepah Pinang

Kesadaran untuk menjaga lingkungan tetap bersih harus kita terapkan pada diri sendiri terlebih dahulu. Caranya cukup mudah. Apabila sedang di tempat umum seperti taman biasakan untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

Jangan sembarangan melempar sampah karena malas menuju ke tong sampah. Jika tidak menemukan tempat sampah sebaiknya disimpan dahulu untuk kemudian dibuang nanti. Perubahan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak ada niat.

Kedua, edukasi keluarga.

Memulai kebiasaan baru yang positif memang membutuhkan waktu. Cobalah untuk mengajari pelan-pelan pada anggota keluarga.

Sediakan beberapa tempat sampah pisahkan sesuai jenisnya seperti yang ada pada perusahaan Jepang yaitu membedakan warna tempat sampah dan memberi label pada beberapa tempat sampah organik, anorganik, sampah B3, sampah botol, sampah kertas sehingga memudahkan kita dalam mengolahnya seperti membuat pupuk kompos dari sampah organik, untuk sampah botol, kardus kita bisa menukarkannya pada pengepul sampah.

Selain itu, semakin majunya teknologi terdapat beberapa aplikasi yang khusus memberikan layanan daur ulang sampah antara lain Duitin, E-recycle, Rapel, Octopus, Angkuts, Welove, Dibuang, Mall Sampah. 

Ketiga, disiplin.

Jepang dikenal sebagai negara paling disiplin di dunia. Sedangkan sikap disiplin merupakan awal sebuah keberhasilan. Apa hubungannya dengan masalah bab persampahan?

Jelas bahwa jika kita menginginkan perubahan besar pada lingkungan sekitar agar jauh dari kotoran maka kuncinya disiplin menjalankan berbagai cara untuk menjaganya termasuk disiplin tidak sembarangan membuang sampah, memilah sesuai jenisnya pada tempat yang telah disediakan.

Diawal mungkin akan terasa rumit. Sampah tinggal buang saja kenapa harus susah-susah menaruh berdasarkan klasifikasinya. Namun, hal tersebut justru mendatangkan keuntungan. Sampah jadi tidak bercampur yang bisa menimbulkan bau menyengat. Bagaimana? Tertarik menerapkannya di rumah?