6 Alasan Kamu Sering Terjebak Pola Kesalahan Yang Sama, Jadi Merasa Sulit Untuk Memperbaiki Diri

Zodiak yang Suka Menari Saat Sendirian di Rumah
Sumber :
  • freepik.com/author/lookstudio

Olret – 6 Alasan Kamu Sering Terjebak Pola Kesalahan Yang Sama, Jadi Merasa Sulit Untuk Memperbaiki Diri

7 Ciri-Ciri Teman Toxic Hingga Bermuka Dua yang Ada Di Sekitarmu

Wajar jika kamu melakukan suatu kesalahan. Tapi, sedikit aneh dan kurang wajar jika kamu terus menerus melakukan kesalahan yang sama. Misalnya selalu mengalami kegagalan dalam hubungan, sering kena omelan yang sama dari bos di kantor dan pencapaian yang seolah stagnan di tempat. Kamu merasa sulit berubah dan menjadi lebih baik

Padahal sebagai makhluk yang berakal, setelah melakukan kesalahan -bahkan mendapatkan akibat dari kesalahan tersebut. Harusnya dirimu jadi lebih berhati-hati. 

Bagaimana Mencegah Dampak Buruk dari Smartphone?

Nah, jika kamu merasa dalam kondisi ini. Maka tugasmu untuk mencari tahu alasan atau penyebab hal tersebut bisa terjadi. Baru setelah tahu apa penyebabnya, kamu berusaha memperbaikinya. 

1. Tidak Mau Belajar Dari Kesalahan Yang Pernah Dilakukan 

Pertama, penyebab kamu terjebak dalam pola kesalahan yang sama adalah tidak ada niatan atau keinginan kamu untuk belajar. Kamu mengabaikan pelajaran berharga yang seharusnya kamu dapatkan. 

Mengapa VPN Gratis Penting dalam Menjaga Kebebasan Akses Informasi dan Budaya

Misalnya saja setelah diomelin oleh bos di tempat kerja. Kamu memilih mengabaikan kesalahanmu dan tetap melakukan kesalahan yang sama. Ketika pendapatanmu tidak meningkat, kamu tidak mau lebih berusaha keras menjadi lebih produktif. 

Nah, karena pengabaian-pengabaian itulah. Kamu tidak belajar dan terus melakukan kesalahan yang sama. 

2. Lebih Senang Menyalahkan Orang Lain, Keadaan Atau Tuhan 

Ternyata tidak semua orang mau untuk mengakui kesalahannya sendiri. Dia cenderung lebih menyalahkan orang lain, keadaan sampai Tuhan. Karena itulah, dia sulit mengambil hikmah dari kisah hidup yang ada. 

Padahal menyalahkan orang lain bukanlah solusi terbaik. Setiap orang bertanggung jawab pada kehidupannya masing-masing. Jadi, lebih baik berusaha berdamai dengan hati dan dirimu. Jangan menyimpan kebencian dan mulai evaluasi diri. 

3. Jarang Mau Introspeksi Diri 

Introspeksi diri bukan hanya saat kamu melakukan kesalahan. Namun, di setiap momen dalam hidupmu. Evaluasilah hidupmu, langkah yang sudah kamu ambil, bahkan rencana-rencana yang terealisasi. 

Sebab, orang yang rajin introspeksi dan evaluasi diri akan lebih berhati-hati dalam hidupnya. Dia akan berusaha untuk menjadi lebih baik, serta lebih mensyukuri hidup. Selain itu, tentu saja akan terhindar dari melakukan kesalahan yang sama. 

4. Tidak Mau Berubah Dari Zona Nyamanmu 

Berada di zona nyaman bukanlah hal yang salah. Tapi, jika zona nyaman itu tidak merubah kamu menjadi lebih baik. Pikirkanlah ulang untuk tetap berada di dalamnya. 

Misalnya saja zona nyaman disini, kamu selalu merasa lebih aman bertindak posesif, cemburuan dan tidak percaya sepenuhnya pada pasangan. 

Padahal sikap itu tidak dewasa tersebut yang membuat hubunganmu sulit bertahan dan tidak langgeng. Jadi, kamu harus mau merubah diri jadi lebih baik lagi. 

Nah, kembali disinilah pentingnya introspeksi diri. Kamu mengevaluasi sifat dan sikap buruk yang selama ini kamu miliki. Kemudian berusaha mengubahnya menjadi lebih baik. 

5. Tidak Memiliki Rencana Yang Spesifik dan Realistis 

Supaya tidak terjebak dalam pola kesalahan yang sama, seharusnya kamu membuat rencana yang lebih spesifik dan realistis. 

Sebab tanpa perencanaan yang tepat kamu rentan terjebak pada pola kesalahan yang sama lagi. Identifikasi langkah-langkah konkret yang dapat kamu ambil untuk menghindari jatuh ke dalam pola yang tidak produktif

6. Lingkungan Toxic

Lingkungan toxic juga bisa berpengaruh pada kesehatan mental kamu. Hal itu juga bisa membuat kamu sulit keluar dari pikiran dan pola hidup yang negatif. Apalagi jika lingkungan toxic itu justru membenarkan sikapmu yang buruk. Kamu semakin tidak sadar untuk berubah menjadi lebih baik atau mengevaluasi diri. 

Karena itu, tidak hanya mengevaluasi dirimu sendiri. Evaluasi juga hidup dan hubunganmu. Supaya kamu bisa selektif memilih pertemanan yang sehat dan baik, serta menjauhi lingkungan toxic.