5 Cara Supaya Tidak Mudah Dipermainkan Orang Lain, Kamu Berharga Kok!
- freepik.com/author/tirachardz
Olret – Dalam perjalanan hidup, kamu pasti akan berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Entah itu hubungan yang istimewa sampai pertemanan yang biasa saja.
Entah itu hubungan yang berakhir dengan menyenangkan atau luka yang membuat kecewa. Namun, percayalah, semua pengalaman itu akan membantu jadi lebih dewasa dan semakin tahu serta mengerti banyak hal. Termasuk menemukan jati diri dan apa yang menjadi tujuan hidupmu sebenarnya.
Nah, meski kamu tidak bisa memastikan apakah kamu bertemu dengan orang baik atau apakah ketulusanmu nantinya akan dibalas kebaikan tidaknya. Setidaknya kamu bisa mencegah dirimu dipermainkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu selalu terapkan 5 cara ini dalam setiap interaksi yang kamu miliki.
1. Tidak Perlu Berlebihan, Cukup Berjuang Selayaknya Saja
Saat menjalin interaksi atau hubungan dengan orang lain. Umumnya akan ada timbal balik yang kamu terima dari apa yang telah kamu berikan. Sayangnya, jika kebetulan kamu bertemu dengan seseorang yang tidak baik. Maka bukannya mendapatkan balasan yang baik, seringkali kamu akan di kecewakan, dikhianati atau di sia-siakan.
Kamu tak akan pernah tahu maksud dan tujuan seseorang mendekatimu. Dia yang terlihat sangat baik pun, bisa saja mempunyai maksud yang buruk. Karena itu, untuk menghindari kekecewaan besar yang mungkin kamu terima.
Lebih baik berjuang atau bantulah selayaknya saja. Tidak perlu mengharapkan balasan apa pun. Kamu memberikan rasa cinta, kasih dan ketulusan itu memang karena ingin memberikan atau membantunya. Apa pun balasan yang kamu terima tidak perlu dimasukkan dalam hati terlalu dalam.
Hal ini pun berlaku saat kamu menjalani hubungan yang cukup istimewa dengan seseorang.
2. Belajar Tulus
Orang yang benar-benar tulus adalah orang yang berusaha memberi, membantu, membahagiakan tanpa mengharapkan apa pun dari orang yang disayanginya. Kamu baru bisa dikatakan tulus, ketika kamu berjuang untuk seseorang, namun ikhlas menerima apa pun balasan yang kamu terima.
Untuk beberapa orang, tentu saja sikap seperti ini akan membuat dia merasa rugi. Tapi, jika kamu sungguh-sungguh mau belajar untuk tulus. Maka kamu tidak akan terlalu mengambil hati balasan orang lain pada dirimu.
3. Bersikaplah Tegas
Tulus bukan berarti kamu tidak mementingkan dirimu sendiri atau membiarkan kamu berada dalam ketidak adilan saat melakukan interaksi dengan orang lain.
Kamu juga harus mempunyai sikap tegas dan tidak ragu mengambil tindakan pada orang-orang yang sudah merugikan atau mempermainkan kamu secara keterlaluan.
Sikap tegas juga menunjukkan jika kamu menghargai dirimu sendiri sebagai manusia yang mempunyai hak. Selain itu bisa membuat orang lain segan dan berpikir ratusan kali jika ingin mempermainkan kamu.
Jika memang tindakan orang lain sudah di luar batas kewajaran. Bersikaplah tegas. Jika perlu ambil jalur hukum sebagaimana aturan yang berlaku.
4. Menjaga Harga Diri
Cinta boleh, bodoh jangan! Jangan membiarkan interaksi atau hubungan yang sedang kamu jalin membutakan dirimu dan membuat kamu menggadaikan harga diri.
Ingatlah! Seseorang boleh saja kehilangan apa saja dalam hidupnya, namun jangan sampai harga diri yang dimiliki tergadaikan, apalagi untuk masa depan yang tidak jelas. Karena itu, jika interaksi atau hubungan sudah melukai harga dirimu, lebih baik tinggalkan saja.
Kamu harus berani mengambil tindakan dan tidak membiarkan orang lain memperlakukan kamu seenaknya. Sebab bertahan pada dengan seseorang yang tidak bisa menghargai hanya akan menyakiti dirimu sendiri.
5. Jangan Terlalu Berharap Pada Orang Lain
Rasa kecewa dan luka muncul karena harapan yang kamu sematkan pada orang lain tidak terwujud. Misalnya saja, kamu berharap di bahagiakan oleh seseorang yang sudah kamu perjuangkan setengah mati. Namun, alih-alih dibahagiakan, perjuangan kamu di sia-siakan begitu saja.
Oleh karena itu, supaya hatimu tidak dipermainkan oleh orang lain, lebih baik jaga ekspektasi diri dan jangan terlalu berharap pada orang lain. Kamu mempunyai Tuhan dan sebenarnya itu sudah lebih dari cukup untuk dirimu menemukan kebahagiaan, serta menjalani kehidupan. (Ika Tusiana)