Membersamai Dia yang Belum Selesai dengan Masa Lalunya, Berkah atau Musibah?

Ilustrasi hubungan kandas
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@rdne

Orlet - Masih hangat berita tentang pengantin wanita di Bogor yang kabur meninggalkan sang suami, sehari setelah akad nikah hanya untuk pergi menemui mantan kekasihnya, kini berakhir ditalak sang suami.

Debat Pilgub Jateng 2024 Digelar 3 Kali

Merujuk dari viva.co.id, singkat cerita Anggi Anggraeni menjalin hubungan selama lima bulan sebelum akhirnya memutuskan menikah dengan Fahmi Husaeni.

Sementara kisah asmaranya dengan Andriaman Lase yang tidak direstui keluarga karena perbedaan agama, telah terjalin selama empat tahun.

8 Tanda Jelas Yang Mengatakan Pria Cancer Jatuh Cinta Pada Kamu

Sebelumnya wanita kelahiran tahun 2002 itu Mengaku sudah tak lagi mempunyai hubungan dengan Adriaman Lase dan telah memblokir nomer kontak sang mantan kekasih kepada Fahmi Husaeni. Namun, apa mau dikata perasaan tak dapat berbohong bahwa Anggi masih menyimpan rasa cinta terhadap Adriaman Lase.

Belajar dari kasus di atas, memutuskan membersamai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya ternyata bisa mendatangkan musibah.

Jangan Sibuk Mencari Pembenaran, Jika Salah Minta Maaf Saja

Menelusuri track record jejak asmara pasangan sebelum menuju ke pelaminan rupanya sangat penting untuk dilakukan. Jangan asal percaya karena terbuai cinta semata.

Menyusun daftar pertanyaan untuk calon pasangan kalian sebelum melangkah ke jenjang pernikahan sangat diperbolehkan untuk mengetahui seperti apa gambaran karakter dia, bagaimana perjalanan hidupnya, kisah asmaranya terdahulu.

Saling terbuka satu sama lain agar tidak timbul kekecewaan. Tidak ada kebohongan yang ditutupi. Anda bisa melibatkan orang lain untuk menelisik lebih jauh tentang calon pasangan hidup anda.

Pernikahan bukanlah permainan. Tidak etis rasanya membuat kegaduhan melibatkan dua keluarga besar yang harus siap menanggung beban moril dan materil akibat perbuatan yang mencoreng nama baik keluarga.

Hidup memang pilihan dan kita berhak menentukan apa yang terbaik menurut kita, namun bukan berarti tidak mempertimbangkan dampak buruk perilaku kita bagi orang lain.

Jangan sampai menyakiti orang lain, terlebih dia adalah lelaki yang sudah sah di mata agama dan hukum sebagai suami yang harus dijaga harga dirinya, martabatnya, dihormati, sayangi, cintai.

Jangan setengah hati dalam memutuskan menikah dengan seseorang yang belum anda sukai. Terlalu banyak hal yang dikorbankan apabila anda menganggap bahwa perasaan dapat tumbuh seiring waktu berjalan. Meski kalimat tersebut tidak sepenuhnya salah, akan tetapi anda sebaiknya menghindari menikah karena terpaksa atau sekedar ingin pelarian sementara. Batin anda akan tersiksa. 

Hukum tabur tuai itu nyata adanya. Karma masih berlaku. Jangan mudah menyepelekan orang lain apalagi dia pasangan anda.