Kepergian Adalah Jalan Terbaik Untuk Melepas Meski Kadang Sesak
Olret – Nyatanya, kepergian ialah jalan terbaik dalam melepas. Walau kadang sesak, namun harus benar-benar akan dilakukan. Walau kadang gamang, namun tetap diperbuat demi menimbang rasa sakit yang bertubi-tubi menyerang.
Dan, aku kembali di ruang tunggu yang tidak pernah terbayangkan. Aku tidak kalah kok, Ra. Aku tidak payah! Namun aku berupaya agar tidak ada hati yang benar-benar sakit, atau mungkin tersakiti dan di sakiti.
Bahkan, ini adalah jalan yang harus kulakukan demi sebuah singgah yang pernah menetap cukup lama di hatimu. Ternyata, aku tetaplah buih dalam rindu-rindu yang meletup di lautan.
Atau mungkin balon-balon udara yang bahagia terbang, akan tetapi selalu gamang untuk jatuh. Selain terima kasih yang menyesakkan ini. Ada pinta untukmu sebelum kepergianku.
Merindulah sewajarnya, dan temui aku jika telah lelah berkelana di ruang terdalam di hatinya. Mungkin akan ada masanya untukmu lelah di sana. Atau barangkali kamu telah nyaman menemui pohon tempat bersandar ternyaman. Dan membiarkanku sendiri di ruang tunggu yang kian menyeretku pada laju penerbangan.
Satu lagi. Apa suatu saat nanti kamu mengiraku benar-benar rindu? Jawabannya pasti! Meskipun sekarang, rindu cukup layu. Sebab temu tak pernah tahu harus menemui siapa di hari itu. Di ruang tunggu ini, aku sesak untuk sebuah penerbangan--terutama penerbangan terjauh dari dimensi temu darimu.
Benar! Hanya pada Allah-lah harapan itu berlabuh terlebih dulu. Dan baru pada hati yang diciptakan-Nya.
Semenjak pertemuan waktu itu, aku benar-benar paham bahwa kesalahan terbaikkku ialah salah menaruh harapan padamu. Nyatanya, kamu pun tidak pernah berterus terang tentang perihal rasa yang sudah menumpuk padamu. Benar! Hanya pada Allah-lah harapan itu berlabuh terlebih dulu. Dan baru pada hati yang diciptakan-Nya.
Terima kasih telah mau menjadi ruang yang cukup hangat dalam setiap tumpah ruah cerita yang kuhadirkan. Kamu benar-benar 'ada' dan memasuki setiap aliran ceritaku. Kamu menjadi dimensi terbaik dalam memupuk setiap alur dan waktu, lalu layu ketika aku benar-benar tahu, jika ada seseorang yang telah mendahuluiku. Mungkin selangkah! Atau barangkali telah menebas nama di ruang terdalam di hatimu.
Aku tidak pernah tahu tentang itu, Ra. Andai saja aku tahu! Aku akan bersegera mungkin menjauhimu. Menjaga jarak baik-baik. Menghapus tentangmu dan membiarkan jalan-jalan di hatiku kosong.
Melompong seperti duka yang mekar tanpa gamang. aku akan benar-benar pergi. Menembus dimensi baru dalam cerita yang tentu saja baru. Dan membiarkan kamu bercerita panjang lebar dengannya. Seutuhnya. Tanpa harus takut dihadiri oleh sesosok orang sepertiku.
Aku berupaya pergi darimu. Memesan kepergian ini--jauh sebelum kamu menahu perihal pergi yang kutanam di lubuk hatimu. Terima kasih telah menjadi teman yang paling hangat dalam setiap ceritaku.
Artikel ini merupakan kumpulan status instagram.com @arifrahman. Jangan lupa untuk follow ya.