Suatu hari saya turun dari angkot dengan keadaan hujan agak deras. Dan saat itu saya segera berinisiatif berteduh dulu sambil membuka google maps (karena saya belum tahu lokasi tempat yg akan saya datangi) di sebuah warung yang memang saat itu tutup.
Saya lihat di situ juga ada dua orang mbak-mbak dengan hijab lebar panjangnya. Mereka duduk di lantai depan warung itu sambil menutupi motor dengan plastik. Mereka tampak sudah agak basah. Saya rasa mereka sebelumnya memutuskan menerobos hujan, namun akhirnya menyerah dan memilih berteduh dulu.
Tidak lama kemudian, salah satu dari mereka, mbak jilbab hitam menyapa saya, "Mau kemana mbak?" Saya rasa dia bertanya seperti itu karena sebelumnya daritadi melihat saya sibuk dengan hp mengecek google map (sedangkan teman yang janjian dengan saya tidak bisa dihubungi).
"Mau ke restauran xxx ketemu teman tapi saya nggak tau lokasinya di mana. Kalau dilihat dari map sih deket-deket sini. Saya bukan orang sini soalnya jd nggak tau." Mbak yang satunya lagi yang mengenakan jilbab biru bilang, "Itu kayaknya emang deket sini deh mbak coba saya cari tahu."
Kemudian hujan malah semakin deras membuat space atas tertutup di depan warung itu menjadi percuma karena arah angin mengarah ke warung di mana saya berdiri itu. Lalu, yang membuat saya terkejut adalah tiba-tiba mbak berjilbab hitam berdiri tepat di depan menghadap saya dan segera melebarkan jilbabnya untuk menutupi saya.
Saya kaget, "Astagfirullah. Nanti mba makin basah kuyup loh. Jangan begini, mbak." Dia lalu menjawab sambil senyum, "Gapapa mbak, saya memang sudah basah. Mbak masih rapi mau janjian ketemuan jangan sampe basah kuyup." Dalem hati langsung bergumam, "Ya Allah baik banget."
Belum selesai amaze dengan mbak jilbab hitam, saya lihat mbak jilbab biru bukannya meneduh, malah berjalan menembus hujan. Saya teriak, "Mbak mau ke mana? Sini masih muat." Dia jawab, "Saya mau mastiin tempatnya kayaknya di sana (dia menunjuk ke arah kirinya) deh mbak nggak jauh dari sini kok, cuma saya lupa. Saya liatin dulu ya." Saya makin kaget dong, "Duh, mbak ngga usah repot-repot nanti aja neduh dulu aja sini." Mbak jilbab biru malah terus jalan, dan mbak jilbab hitam yang jawab, "Nggak apa2 mbak santai aja sama kita.
Kasian nanti teman mbak menunggu lama di sana." Saya bilang, "Mbak saya nggak buru-buru kok ketemuannya, bukan acara khusus kok. Mba sini samping saya aja..". Dia cuma jawab, "Nggak apa-apa, mbak." Dan saya cuma bisa bilang terima kasih berkali-kali sambil terus membujuknya berhenti menutupi saya dari hujan.
Lalu, tak beberapa lama mbak hijab biru datang dengan membawa payung yang bertuliskan nama dari restauran yang saya cari. Saya amaze lagi.
Dia datang dengan wajah sumringahnya, "Bener kan mbak nggak jauh. Itu mbak lurus aja ada plang warna oranye yang menjorok ke dalem gitu mbak. Pokoknya nanti mbak juga liat ada satpamnya di sana udah saya suruh manggil mbak kok nanti," ucapnya sambil menyerahkan payungnya ke saya.
Bayangkan kalau kalian jadi saya bagaimana? Kata terbaik apa yang bisa saya ucapkan untuk mereka berdua? Mereka benar-benar terlihat tulus menolong saya dengan wajah sumringah mereka padahal mereka dalam keadaan basah kuyup. Sedangkan saya malah hanya basah sedikit dan tetap rapi.
Saya bingung membalas kebaikan mereka dengan apa. Saya sempat menawarkan memberikan uang, tapi mereka menolak dengan segera. Namun, akhirnya saya memutuskan untuk berkata, "Mbak, semoga Allah membalas kebaikan mbak berdua ya.
Lancar segala urusannya karena mbak telah membantu melancarkan urusan saya juga." Mbak jilbab hitam menjawab, "Aamiin. Doa baiknya semoga berbalik ke mba juga ya. Ini pertolongan dari Allah." Ya Allah, padahal mereka yang telah berbuat baik dan mereka juga berdoa yang baik untuk saya.
Sambil saya berjalan meninggalkan mereka, mereka berdua berteriak, "Hati-hati ya, mbak," sambil tetap tersenyum dan tertawa menikmati kekuyupan (?) mereka. Kalian yang membaca ini dapat menyimpulkan sendiri bukan pandangan saya seperti apa ke mereka?.
Artikel ini merupakan jawaban salah satu member quora yang admin ikutin diskusinya.