Yang Lalu Biarlah Berlalu, Yakinlah Akan Diganti Allah Dengan Lebih Baik

Mau Belajar Untuk Ikhlas Menerima Keadaan
Sumber :
  • freepik.com/author/jcomp

Olret – Kita terkadang sulit memaafkan kesalahan seseorang itu bukan karena perlakuan yang sangat buruk kepada kita, bukan karena kebohongan dan pengkhianatannya begitu besar, tapi karena dia merupakan orang yang kita sayang dan sangat kita percayai dan akhirnya mengecewakan.

Hidup Memang Tak Mudah, Akan Selalu Ada Ujian Dari Allah

Pernah mengalami? Jika iya tetaplah bersyukur, karena darinya kita telah belajar banyak hal. Diantaranya, kesabaran, keikhlasan, dan kesadaran untuk tidak lagi berharap kepada selain Allah.

Iya ketika yang melakukan pengkhianatan dan kebohongan besar adalah dia yang mati-matian kita pecayai, sakitnya memang tidak ada duanya.

Ikhlas Pada Apa Yang Belum Bisa Kamu Miliki, Karena Yakin Allah Pasti Akan Mencukupi

Sangat menyiksa, dan mungkin itulah penyebab mengapa dikatakan tidak enak hati karena kecewa itu lebih besar daripada marah karena disakiti. Rasa perih yang kadang sangat menghujam hati, ingin marah, ingin teriak, sehingga akhirnya dari saking banyaknya rasa yang berkecamuk maka untuk berkata-kata pun tidak lagi mampu.

Coba saja lihat orang-orang yang dikecewakan hatinya, kebanyakan dia memilih diam meratapi kesalahannya karena telah menaruh kepercayaan pada orang yang salah. Dan berbicara tentang maaf memaafkan sebenarnya perkara yang mudah, tetapi tidak dengan rasa kecewa yang sudah mendarah daging.

Bersabar Saja Dulu Atas Rencana Allah yang Masih Menjadi Rahasia

Mungkin iya sebagian dari kita bisa dengan ikhlas, tapi kebanyakan tentang kecewa itu akan tetap terngiang di hati, sehingga trauma untuk kembali percaya. Perih??? Pasti, tetapi walau sangat perih sebab kecewa yang ada, tetaplah kita sadar bahwa manusia mana pun tidak akan pernah luput dari kesalahan.

So, walau benar kita merasa sangat tidak terima, tetaplah berusaha kendalikan hati untuk sabar dan ikhlas, karena bagaimanapun darinya kita belajar untuk lebih bijaksana.

Lagi pula, semua orang yang dikecewain oleh orang yang sangat disayangi pasti sangat sakit, hingga mungkin sakitnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Tetapi tetaplah belajar untuk melunakkan hati dengan ikhlas, ajarkanlah hati memaafkan, karena mungkin lewat pengalaman buruk ini hidup kita di masa depan lebih baik lagi.

Ketika Dilanda Sebuah Masalah Berdoa Dalam Sujud. Ingat Allah Menantikan Sebuah Cerita Dan Tangisan yang Ada Pada Dirimu.

Tak perlu menuliskan sebanyak-banyaknya kata untuk mewakili perasaanmu. Tak usah memposting sesuatu seakan masalah menghantui masa hidupmu. Tak penting mengumbar ini itu demi belas kasihan teman-temanmu.

Ketika masalah sedang melanda, berdoa lah pada sujud mana saja untuk bercerita. Karena Allah sedang menantikan tangismu agar masalah tak terlalu dipikirkan oleh hati dan jiwa.

Ketika beban hidup tak jua pergi dan terus menerus menghantui, ingatlah sudah sampai mana kita mengingat Allah yang Maha mengasihi? Karena Allah hanya butuh hambaNya yang ikhlas dalam menghadapi.

Ceritalah, menangislah. Jangan sedih malah membuat semua orang tahu. Jangan lukamu seakan menarik perhatian orang di sekitarmu. Untuk apa kau meminta perhatian orang tanpa pedulikan Allah yang bisa kembali memulihkan keadaan?

Berdoalah.... sama halnya seperti kau menulis diari. Mencurahkan isi hati tanpa membekaskan tinta dan coretan sana-sini. Kau hanya berbicara pada Allah tentang apa yang kau rasai.

Tidak perlu membuang kertas yang akhirnya terbuang dan terlupai. Mintalah ketenangan pada Allah agar kau lebih ikhlas berjalan esok hari. Cukup! cukup Allah yang tahu isi hatimu tanpa memaksakan seseorang mencari tahu tapi hanya untuk mencelamu.