Kita yang Pernah Bersama, Kini Berpisah Membawa Luka yang Berbeda
Olret – Tak henti dirimu menjadi topik yang paling menginspirasi. Hingga aku pun menceritakanmu lewat puisi. Bukan karena kenyamanan yang kurasa, justru perihal luka yang sulit terlupa. Kita yang pernah bersama, kini harus rela berpisah dan membawa luka yang berbeda.
Aku pernah mengatakan bahwa kita tak lagi bersama, namun beranjak pergi membawa rasa luka yang berbeda. Bagiku, aku terluka karena begitu egois mengharapkanmu, merindukanmu dan menantikanmu yang berujung pilu. Bagimu, kau terluka karena aku memilih meninggalkanmu. Melarikan diriku dari ketidakpastian yang kau berikan seakan aku terpenjara dengan janji manismu yang mengurungku dalam lingkaran harapan penuh kepalsuan.
Kau begitu cerdik menahanku disini, sementara aku lelah menanggung rintihan luka yang kau beri.
Jika Itu Pun Bukan Namamu Pasti Nama Kita Pernah Bersama Tertulis, Berpisah dan Bertemu Sesuai Dengan Ridho-Nya.
Banyak yang bertanya sekarang lagi dekat dengan siapa? Tapi aku tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Aku takut jika menyebut namamu, tapi sebenarnya kita tak sedekat itu.
Bisa saja kau malah tak mengenalku. Aku hanya bisa menyimpan namamu dalam sebuah buku tulis baru. Disana aku siap menuliskan cerita kita. Dan aku hanya menyimpan namamu saja, tak lebih.Aku menyimpan namamu dalam doa. Lancangkah aku? Maaf.
Aku tak seberani itu menyimpan namamu didalam hatiku. Aku tak seberani itu mengganti nama kontakmu dengan sebutan kesayanganku. Maaf aku tak seberani itu. Bukankah kita sama sama tidak tahu huruf apa yang akan dituliskan oleh penaNya. Bukankah kita sama sama tidak tahu apakah kita ditakdirkan bersama.
Bukankah kita tidak tau sampai kapan rasa kita akan menjadi cinta. Terlalu banyak jejak dalam setiap perjalanan dan kaupun selalu sukses dengan tiba tiba hadir dalam ingatanku dan membuatku tersenyum lagi. Tapi kau tahu, hatiku berkata "Biarlah ku menyimpan nama di dalam doa" Jikapun itu bukan namamu, pasti nama kita pernah di tertulis " Mencoba bersama, berpisah dan bertemu dengan ridhoNya"
Sabarlah, Meski Saat Ini Kita Berpisah Bisa Jadi Suatu Saat Akan Bersatu Juga Jika di Takdirkan.
Aku begitu kagum pada-Nya. Mampu membolak balikkan hati setiap manusia yang bernyawa. Bukan perkara sulit untuk mempertemukan aku dan kamu nantinya, Yakin saja, bila nanti saatnya telah tiba. Skenario dariNya yang sungguh luar biasa. Akan menjadi sebuah kisah sederhana penuh makna.
Masih bersabarkah wahai hati? Hati yang senantiasa meronta ingin segera berjumpa. Kepada dia yang enggak tau siapa dan dimana. Semua ini bagian dari alur sebuah cerita dari-Nya. Sengaja terpisah tanpa bertatap muka dengan dia. Sabarlah. Meski saat ini kita terpisah, Walau terkadang aku ingin mempercepat waktu,agar esok bisa bertemu. Namun, Semua sudah ditetapkan, Dipertemukan denganmu butuh kesiapan. Sebab, Sejauh apapun aku dan kamu terpisahkan, Jika telah dituliskan, tetap akan dipersatukan.
Datanglah! Hanya Jika Kamu Benar-Benar Siap. Selagi Belum, Sibuk Mempersiapkan Diri Itu Jauh Lebih Baik. Daripada Berlabuh lalu pergi dan Menyisakan Luka.
Selagi banyak hal yang harus kamu perjuangkan, selagi masih menempuh jalur pendidikan, restu orang tua belum didapatkan, ilmu tentang nikah masih dangkal, belum siap tabungan pernikahan. Jangan dulu mengetuk pintu hati seseorang, jangan dulu membukakan hati dan mengikat komitmen apapun.
Karena jika takdir tak sesuai dengan inginmu, akan ada hati yang jelas-jelas akan terluka, ada perasaan yang harus dengan tiba-tiba di bunuh. Setega itu kah kamu? Selagi belum siap, memperbaiki dan mempersiapkan diri itu jauh lebih baik dari pada berlabuh, kemudian pergi.
Tulisan ini merupakan status instagram dari Budy Satria dan nurpalahdae. Semoga bermanfaat.