Waspada, 3 Ciri-Ciri Toxic Friend Ini Harus Kamu Jauhi!

toxic friend
Sumber :

Olret – Di dalam hubungan pertemanan, nyatanya memang tidak semua orang memiliki hati yang tulus. Ada yang berteman karena memiliki maksud tertentu, lain di depan dan lain dibelakangmu alias bermuka dua, dan lain sebagainya.

4 Pemain MU Diminta Dikeluarkan Dari skuad Utama

Seiring bertambahnya usia, kamu juga harus pintar-pintar dalam mem-filter circle pertemananmu. Kamu harus tahu mana yang benar tulus berteman denganmu, mana yang hanya menjadi toxic friend dalam hidupmu. 

Jika beberapa ciri dibawah ini kamu temukan pada temanmu, fix ia merupakan toxic friend untukmu. 

1. Gak pernah mendukung setiap hal baik yang kamu lakukan

Amorim Mengkritik Anak Asuhnya, Berbicara Terus Terang Tentang Perbedaan di Sporting

Teman yang baik tentunya akan selalu support dengan segala hal baik yang kamu lakukan. Jika yang kamu dapatkan malah sebaliknya, temanmu gak pernah mendukung setiap hal yang kamu lakukan, bisa jadi ia memang tidak tulus padamu. Nah, teman seperti ini harus banget kamu jauhi karena ia toxic bagi hidupmu.

2. Hanya memikirkan dirinya sendiri

Selalu ingin maunya yang dituruti. Selalu mengedepankan dirinya sendiri tanpa pernah memikirkan dirimu. Fix! Segera menjauh dari circle pertemanan seperti ini. Jangan biarkan dirimu berada pada circle pertemanan yang salah. Kamu berhak menentukan circle pertemananmu sendiri yang tentunya bisa membawamu ke arah yang positif.

3. Suka ngomongin kamu dibelakang

Amorim Mendapat 'Hujan Pujian' Atas Tindakan Kerasnya Terhadap Anak Asuhnya

Di depanmu begitu manis. Namun, saat dibelakangmu dengan santainya membicarakanmu kepada orang lain. Teman-teman bermuka dua seperti ini merupakan ciri-ciri toxic friend yang harus banget kamu hindari jika tidak ingin terjerumus pada pertemanan yang salah. 

Kamu juga harus bisa membuka mata dan hati untuk menilai orang-orang yang memang tulus terhadapmu atau yang hanya sekedar berteman denganmu saja dikala ia butuh bantuanmu. Kamu sendiri juga tidak ingin bukan terjerumus pada pertemanan toxic seperti itu?