Ma, Pa. Maafkan Anakmu Yang Belum Bisa Membanggakanmu

Duka Menjadi Anak Rantau
Sumber :
  • unsplash.com/@odiin

Bisa merubah nasib, meringankan beban orang tua, dan menjadi kebanggaan yang akan membuat para tetangga jadi lebih segan.

Sebab Jatuh Hati Ini Telah Terlanjur, Tak Mungkin Aku Bisa Mundur

Bapak pun rela bekerja lebih keras, menjual sawah dan ladang, sebagai bekal agar anaknya ini bisa menuntut ilmu setinggi mungkin dengan lebih tenang.

Namun nyatanya, sukses di tanah rantau tidak semudah menjentikkan jari atau membalikkan telapak tangan. Meski, sudah berbekal ijasah yang sudah kuperjuangkan setinggi mungkin. Namun, impian dan harapan itu sampai kini masih jauh dari angan.

“Karena Itu Bersabarlah Dalam Menanti. Pasti, Aku Akan Kembali Suatu Saat Nanti. Setidaknya Dengan Sedikit Keberhasilan Dari Hasil Kerja Keras

Menyatukan Dua Hati dan Sifat Itu Memang Berat, Tapi Kita Saling Mencoba Sayang!

Jangan terlalu mengkhawatirkan anak yang kalian besarkan ini. Percayalah, aku bisa menjaga diri dan menjalani semua petuah yang selalu disampaikan dulu. Pasti, ada saatnya nanti aku akan pulang ke rumah untuk melepaskan segala rindu. Pasti akan ada saatnya aku kembali bersua dengan kampung halaman tempat dimana aku dibesarkan dengan penuh kasih sayang.

Bapak Ibu, selalu bersabarlah dalam menanti. Hingga keberhasilan yang kuraih atau sedikit tabungan berhasil aku kumpulkan, bisa menjadi bekal untukku pulang ke rumah.

“Sungguh, Maafkan Aku Karena Masih Belum Bisa Membanggakan. Namun Tetap Doakan Aku Agar Segera Meraih Impian”

Halaman Selanjutnya
img_title
Cinta Itu Membawa Bahagia, Tapi Kenapa Cintamu Selalu Membawa Petaka?