Cukuplah Emas Sebagai Mahar. Perihal Surat Dalam Al-Quran, Nanti Kita Belajar
Olret – Teruntuk sebuah nama yang akan menjadi suamiku. Aku meminta mahar berupa cincin emas, bukan karena aku terlalu cinta dunia hingga mataku silau akan emas. Pun bukan karena aku meremehkan keagungan Al-Qur'an.
Aku yakin kamu mampu menghafal surat seperti Ar-Rahman dalam semalam. Namun untuk belajar dan mengajarkannya, mungkin tak akan cukup walau seumur hidup. Sementara aku tak mau dirimu menghadap-Nya dengan membawa tanggungan yang belum kau selesaikan.
Maka tentang Surat-Surat dalam Al-Qur'an, nanti bisa kita pelajari bersama. Yang penting aku sah dulu menjadi istrimu.
Karena Aku Menginginkan Cinta Suci, yang di Jemput Dengan Cara yang di Sukai Ilahi.
Cinta adalah fitrah, jangan menjadikannya fitnah. Cinta adalah tentang tekad, maka ikatlah dengan akad. Pernikahan merupakan jalan menuju keberkahan, sebaiknya jangan diawali dengan tindakan yang Allah haram kan.
Aku Rela Menggadaikan Rasa Cemburu Demi Mendukungmu Menjalankan Syariat Rabb-ku.
Memangnya aku siapa hingga mau menghalangimu dari menjalankan syariat-Nya. Jika para shahabiyah yang mulia saja rela membagi cintanya, lantas mengapa diri yang tak seberapa ini begitu angkuh ingin memilikimu seutuhnya.
Bagiku, tidak ada kesetiaan yang bisa menandingi setianya seorang hamba kepada Tuhan-nya. Aku hanyalah wanita asing yang menjadi istrimu atas kehendak-Nya. Maka tidak sepatutnya aku merasa yang paling berkuasa atas hati dan ragamu.
Tanggung jawabmu dalam menuntunku, menjagaku, menyayangiku, dan memenuhi kebutuhanku, sudah cukup sebagai pembuktian cinta dan kesetiaanmu. Bila di luar sana ada wanita yang memikat hatimu, nikahilah. Selama kamu tidak melupakan tanggung jawabmu, aku ikhlas karena ini merupakan syariat-Nya.
Jadi bagiku Cukuplah Emas Sebagai Mahar. Perihal Surat Dalam Al-Quran, Biar Nanti Kita Sama-Sama Belajar.
Artikel ini merupakan status di instagram yang di tulis oleh @herquote_