Pernikahan yang Kamu Janjikan, Nyatanya Tak Lebih Dari Sekedar Bualan
Olret – Padahal dulu dengan sangat meyakinkan kau ucapkan janji sumpah serapah itu di hadapanku. Memohonku agar bersedia menunggumu. Tahun demi tahun, ku lewatkan waktuku begitu saja. Demi sebuah harap, yaitu pernikahan yang kamu janjikan akan menjadi kenyataan. Entah kapan.
Sekarang, saat sejengkal lagi kesabaranku terbayarkan, kau malah membayarnya dengan pengkhianatan. Ah, mungkin kamu lupa. Ku anggap ini sebagai suratan untuk kita yang memang tidak ditakdirkan bersama sejak awal.
Selamat berbahagia, dengan dia yang telah kau pilih untuk selamanya. Aku yakin aku mampu mengobati lukaku sendiri dan menemukan sosok yang terbaik untuk hidupku.
Kehilangan Dirimu Tak Lagi Membuatku Sengsara, Karena Bagiku Allah Adalah Segalanya, Sedang Kamu Bukan Apa-Apa.
Dia-lah yang telah meniupkan ruh ke dalam ragaku. Dia-lah yang mendetakkan jantung di dalam tubuhku. Dia-lah yang mengawasi pada siang dan malam ku. Dia-lah yang mengatur segala sekmen kehidupanku. Hidup dan matiku hanya untuk-Nya dan aku bergantung pada-Nya.
Sedang dirimu hanyalah seonggok raga yang jiwanya berada dalam genggaman-Nya, yang setiap hembusan napasnya bergantung pada kehendak-Nya. Aku merasa bodoh karena sempat lebih memilihmu ketimbang cinta-Nya yang mulia. Memilih dekat denganmu lalu mengabaikan larangan-Nya.
Sekarang, aku sangat baik tanpamu, bahkan jauh lebih baik daripada saat bersamamu dulu. Ya, aku akan selalu baik selama Allah tidak jauh dariku. Meski kadang Pernikahan yang kamu janjikan selalu menghantui.
Menjatuhkan Hati Pada yang Tidak Tepat, Sama Seperti Mempersiapkan Hati Untuk Terluka Cepat Atau Lambat.
Membuka hati memang baik, namun sebaiknya kamu tetap harus berhati-hati. Ingatlah akan hati yang dengan susah payah kau pulihkan dari trauma sakitnya ditinggalkan.
Hatimu sangat berharga. Jatuhkan ia hanya pada yang menjemputmu dengan cara mulia. Tak perlu tergesa-gesa memvonisnya sebagai takdirmu hanya karena dia bersikap manis padamu. Ingatlah bahwa setiap yang jatuh pasti beresiko patah. Maka pastikan kamu mendarat di tempat yang tepat atau hatimu akan terluka lebih hebat.
Karena Memang yang Terbaik Tak Akan Datang Begitu Saja, Semena-Mena Tanpa Luka, Perjuangan dan Penantian Panjang.
Keburukan yang berbalut kesenangan memang melalaikan. Bersabarlah, sebab yang terbaik tidak pernah didapatkan dengan mudah dan surga bukanlah murah. Akan ada masanya semua ikhtiar terbayar dengan hadiah yang sangat indah hingga membuat mata dan hati terpana.
Artikel ini merupakan status di instagram yang di tulis oleh @herquote_