Pacaran Bertahun-tahun pun, Belum Tentu Menjamin Dia Jodohmu
- freepik.com/author/jcomp
Olret – Perkara menjemput dan mencari jodoh memang sungguh penuh perjuangan. Ada yang mencari melalui biro jodoh, taaruf, minta dikenalkan sama kerabat dan teman dan bahkan banyak juga yang memulainya dengan cara pacaran. Tapi sayangnya pacaran bertahun-tahun pun, kadang belum tentu menjamin dia jodohmu.
Kamu sudah pasti tak asing dengan kisah para penjaga jodoh orang lain. Ada yang menjadi viral di berbagai media sosial karena mengandung pilu. Ada juga yang mendapat pembelajaran berharga setelah di khianati. Apapun itu, sebenarnya pacaran bertahun-tahun ternyata belum tentu menjanjikan dia jodohmu.
Pacaran Bertahun-Tahun Pun Ternyata Bisa Hanya Menjadi Kenangan Saja, Karena yang Tertulis di Buku Nikah Bukan Dia yang Kamu Pacari.
Sudah banyak kejadian di luar sana yang mengisahkan pacaran lama tapi berujung pada putusnya hubungan. Mungkin berbagai alasan yang di utarakan hanya sebuah pembenaran pribadi untuk memisahkan kalian.
Bukan salahmu yang tak menerima keputusannya, bukan pula salahnya yang pergi meninggalkanmu dan memilih ke lain hati. Tapi karena sedari awal, kalian memutuskan menjalin hubungan yang tak pasti, makas siap-siap juga berakhir tanpa kepastian.
Kadang Kamu Hanya Sebagai Pacar, Yang Setia Ketika Dia Berada Dalam Kesusahan Tapi Ketika Dia Berjaya Dia Mulai Meninggalkanmu.
Ada juga kisah tentang menjalin hubungan sudah sangat lama, bahkan ketika si cowok sedang dalam kesusahan. Tapi nyatanya, setelah dia mulai mapan, kamu akan ditinggalkan dengan berbagai dalih.
Bukan salahmu menemaninya berjuang dari nol, bukan salahnya juga meninggalkanmu ketika dia sudah mapan. Karena sejak kalian memutuskan menjalin cinta tanpa di ikat dengan pernikahan. Semua bisa saja terjadi, baik ditinggalkan, dikhianati atau pun dicamppakkan.
Dan Yang Paling Parah Lagi, Kamu Hanya Hadir Sebagai Tamu Undangan di Pelaminan, Bukan Sebagai Pengantin.
Bingung bangat pastinya, ketika dia orang yang kita sayang dan berjanji setia ketika pacaran. Nyatanya memilih menikah dengan orang lain, dan bahagia di pelaminan sedangkan kamu hadir sebagai tamu undangan.
Sebenarnya bisa saja kamu tak menghadirnya, namun dengan dalih aku ingin melihat hari bahagiamu itu akhirnya memutuskan datang. Meski duka dan luka yang kamu terima, setidaknya kamu bisa melihat dia bahagia dengan yang lain. Dan pastikan pula kamu akan bahagia dengan yang lainnya juga.