Sejuta Kenang dan Sekotak Hati
- Pexels/Palu Malerba
Aku tidak tau, yang aku tau, ia terlalu masa bodoh dengan segala atribut sosial media. Hal yang kadang menyusahkanku kala itu. Meski aku masih mudah menemukan namanya melalui mesin pencari. Namun, tetap saja, ia terlalu berbeda.
Melihatnya baik-baik saja dan semakin baik membuatku baik. Baik karena keikhlasan. Baik karena merasa bebas. Baik karena melepas. Dan baik-baik lainnya yang hanya aku dan ia yang tau.
Ia orang baik, tentu saja. Walau temperamennya terkadang membuatku kerdil. Namun, aku tau ia begitu baik hingga membuatku berada di titik ini. Dan untuk hari yang tenang karena aku kembali melihatmu di layar gawai, terima kasih.
Terima kasih karena telah mengajarkan.
Tangga Tak Berujung
Dahulu, aku pernah menebak-nebak
Sekedar menerka-nerka tentang cerita di masa depan