Untuk Perempuan Yang Telah Aku Sakiti, Maaf Membalas Setiamu dengan Pengkhianatan
- Photo by @famcamouttt on Pinterest
Aku pembohong yang telah merusak bahagia yang kita bangun bersama. Maaf meruntuhkan segala senyum dan tawamu. Merusak alur cerita yang telah kita rangkai bersama. Aku Terima segala amarah dan caci makimu. Aku berhak mendapatkannya.
Rasanya tidak pantas aku dipanggil Ayah karena seorang pemimpin itu adalah nahkoda dalam sebuah kapal, bagaimana mungkin aku lalai pada kemudiku sehingga penumpang ku bisa celaka. Bukankah nahkoda itu selalu memikirkan keselamatan penumpangnya? Karena keegoisanku membuat penumpang ku terluka.
Untuk Perempuan yang Aku Khianati dan Memilih Bertahan Bersamaku, Terimakasih untuk Kesempatannya
Kesempatan yang tidak akan aku sia-siakan . Meski aku tahu kesempatan ini kau beri demi kebahagian anak-anak. Bukan demi kebahagianmu. Terimakasih tidak menuruti egomu. Walau ku tahu suara-suara dibelakang sana banyak yang memintamu melepaskanku. Namun kamu tidak memperdulikannya.
Bolehkan aku tersenyum senang dengan keputusanmu? Tidak peduli jika aku di cap sebagai laki-laki tidak tahu diri. Ya aku egois. Memohon padamu untuk memaafkan dan tidak melepaskanku. Sebab aku tahu rumahku adalah kamu. Bukan dia. Sebab aku tahu jalanku pulang adalah kamu.
Untuk Perempuan Yang Tetap Menghormatiku dan Melayaniku dengan Penuh Cinta Meski Telah Ku Sakiti
Aku bersumpah tidak akan mengulangi kebodohan yang telah aku lakukan. Semoga bahagiamu bersamaku bukan sandiwara. Tolong bertahanlah. Aku tahu ini sulit bagimu. Tapi percayalah kebodohanku yang lalu adalah yang terakhir kali. Kamu adalah masa depan yang akan aku bahagiakan.