Kita Saling Mencinta, Namun Tuhan yang Berbeda
- shutterstock
Benarkah cinta adalah rasa yang nyata? Atau cinta hanyalah sebuah fantasi yang kita ciptakan karena kesepian. Kadang aku bertanya? Terbuat apakah cinta? Terbuat dari apakah kenangan? Terbuat dari harapan, impian, keberhasilan, kegagalan, dan perjalanan yang tiada henti atau sampah.
Sejak yang aku ingat, aku tidak percaya ketika mereka itu mneyebutnya cinta. itu hanyalah klise yang masih tersimpan di masyarakat. Cinta adalah impian kosong bagi orang-orang yang terbuang, tempat sabun bagi orang yang tidak mempunyai harapan. Cinta adalah sampah yang membuat hatimu sakit.
Hingga akhirnya, kamu datang dan mengubah semua hidupku dan cara pandangku terhadap cinta. Hem, Halus, sinar mentari yang halus menyentuh wajahnya. Angin meniup rambutnya dengan lembut. Apa ini ? sebuah perasaan yang tak tergambarkan?
Mereka Bilang Itu Cinta, Namun Aku Tak Percaya Cinta Karena Sejak yang Aku Ingat, Itu Hanya Memberikan Luka Tiada Tara.
Sejuk, Hangat, Bahagia, Kenyamanan yang kau harapkan antara belanti. Seperti caranya berjalan, atau di kala ia berlari menyongsong harapan dan berteriak tanpa rasa takut. Ketika ia menyanyikan lagu favoritnya, ketawa kecilnya, tatapanya, semua perbuatan tanpa permintaan, seperti senyuman. Atau di kala ia bersendar dan berkata semuanya akan baik-baik saja.
Kadang aku balik bertanya. Hey, apakah semuanya akan baik-baik saja? Karena seperti musik kita berubah dan seperti waktu kita akan terus berjalan. Aku masih ingat senyumanmu, tawamu ketika kau menari, ketika kita melakukan semuanya bersama.
Apakah kau merasa bahagia Karena ada yang berubah? itu bukan senyuman, dan ini. Ini bukan kita. Hey, apakah kau merasa sedih, marah, mungkin sakit?. Sekuat-kuatnya kita, jika sendiri gak akan pernah cukup, karena semua orang sesungguhnya paling takut ketika ia sendirian Karena itu, maukah kau berjalan bersamaku dan apakah ini bisa menjadi sebuah dunia yang sempurna.