Cari Tahu di Sini! 5 Penyebab Anak Menjadi Keras Kepala

Ilustrasi anak tantrum
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@ekaterina-bolovtsova

Orlet - Siapa bilang setelah menjadi orang tua kita bakalan berhenti belajar, justru kita semakin dituntut untuk mempelajari banyak hal termasuk ilmu parenting yang baik dan benar supaya dapat mendidik generasi yang tak hanya sehat secara jasmani namun juga rohani, dalam hal ini meliputi perilaku positif yang harus ditanamkan pada si kecil sedini mungkin agar mereka tidak bertindak buruk di kemudian hari.

Bagaimana Cara Menghindari Ditipu Kekasih?

Sedangkan satu sifat negatif pada anak-anak adalah keras kepala. Sifat ini dapat melekat pada sang anak jika mereka mendapatkan pola asuh serta didikan yang keliru.

Disadur dari akun instagram @ummuhebat inilah lima didikan orang tua yang bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang keras kepala. Langsung saja mari kita simak.

Momen Bahagia : Judika Baru Saja dikaruniai Anak Ketiga

1. Selalu Menuruti Semua Permintaan Anak

Mengatasi anak tantrum, menangis karena meminta sesuatu, jangan dengan cara menuruti semua yang mereka minta atau akan membuat anak menjadi keras kepala. Anak akan berpikir bahwa dengan menangis tanpa berhenti pasti kemauannya akan dituruti orang tua. Kebiasaan ini depat membangun sifat keras kepala pada anak.

4 Zodiak yang Sangat Manja Saat Sakit Kepada Pasangan

2. Anak Sering Dibentak

Bentakan keras tak akan menyelesaikan masalah apalagi jika ditujukan pada anak-anak saat mereka melakukan kesalahan. Memang sukses membuat anak terdiam dan menurut tapi rasa sakit hati mereka jauh lebih besar dan momen dia dibentak akan membekas di dalam hati mereka.

Apabila orang tua merasa tidak perlu meminta maaf karena telah membentak si kecil dan membiarkannya berlalu seolah tidak terjadi apa-apa, dikhawatirkan di masa mendatang anak-anak justru bertingkah merendahkan orang tua, menyimpan dendam terhadap orang tua, keras kepala jika dinasehati.

3. Anak Kurang Mendapat Perhatian

Perhatian orang tua merupakan hal penting yang selalu ingin anak rasakan sebagai tanda bahwa kehadiran mereka sangat diinginkan, dipedulikan, dihargai, disayangi dan dicintai.

Anak-anak yang sering merasa diabaikan orang tua, mereka cenderung bertindak diluar kendali, susah diatur, keras kepala apabila di kasih tahu, bertingkah semaunya, sering tantrum hanya demi mendapatkan perhatian orang tua.

4. Otoriter

Pola asuh otoriter yang mana orang tua selalu menuntut anak mengikuti kemauan orang tua tanpa mau mendengarkan keinginan anak-anak, sehingga dapat membatasi ruang gerak si buah hati.

Hal tersebut tentu saja memicu tekanan batin pada anak-anak, sehingga semakin mereka tumbuh dewasa, keinginan untuk memberontak kian besar.

Pada akhirnya mereka menjadi berani melawan dan sangat keras kepala demi mempertahankan apa yang ingin mereka lakukan.

5. Selalu Berbicara dengan Nada Keras

Jangan pernah marah-marah di depan si kecil. Sering adu mulut dengan pasangan sambil melontarkan kalimat-kalimat kasar dengan nada keras dan didengar anak-anak berpotensi menyebabkan mereka meniru apa yang orang tuanya lakukan yaitu menyelesaikan masalah dengan berbicara keras penuh emosi, saling tak mau mengalah dan keras kepala.

Anak-anak merupakan peniru ulung. Mereka mudah mengikuti apa yang dilakukan dan dicontohkan orang tua. Sebaiknya berilah contoh nyata perilaku positif.

Jadi, sekarang sudah tahu kan ayah bunda apa saja yang bisa menyebabkan anak menjadi keras kepala. Maka dari itu, hindarilah poin-poin di atas.