Sosok yang Pernah Kukagumi dengan Keterlaluan
- Pixabay
Olret – Bagaimana Jika Hanya
Beberapa jam lagi, kita akan menrmui akhor pekan. Lalu, bagaimana jika, dan hanya jika, kita akhirnya bertemu. Sepertinya, kau telah menamatkan semua ceritaku. Mengetahui semua tulisanku. Memahami apa yang sedang kukisahkan.
Lalu, kau seolah membisikkan sesuatu di telingaku. "Semua ini telah berakhir. Mari tutup semua halaman usang. Hapus semua lara. Lalu ukir hal baru dan buat mereka terpana."
Jika bisa menangis, aku ingin menangis. Namun sayangnya, aku tak pandai untuk itu.
Ternyata, aku tidak membutuhkan ia dan orang itu. Namun, kamu.
Bagaimana jika, dan hanya jika, semua berita yang kudengar itu nyata. A-aku masih tergagap. Bersediakah kau membantuku bicara? Bersediakah kau menuntunku? Aku tidak ingin jatuh dan kalah lagi.
Aku juga ingin paham, sama sepertimu. Jika kau menahan diri, aku pun ingin. Jika kau menjaga kata, aku pun ingin. Jika kau berada di koridor benar, aku juga ingin. Sungguh.