Jangan Mati Sebelum Waktunya
- Pixabay/StockSnap
Olret – Jangan Mati Sebelum Waktunya
Belum terlambat, kan, untuk menyapa? Hai, apa kabar? Masih memperjuangkan nyawa banyak orang? Tenang. Setiap chapter kehidupan selalu punya awal dan akhir, kok. Semua dera akan berakhir. Percaya, kan?
"Mengapa begitu?" tanyamu padaku.
Nyatanya, Tuhan masih menghidupkanmu hari ini. Kakimu masih menjejak di bumi. Melangkahlah untuk belajar. Jangan mati sebelum waktunya. Mereka masih membutuhkanmu untuk sekedar hidup.
Atau, ada yang hari ini masih dilema dengan sebuah keputusan? Tenang. Tuhan selalu bersama kita, Sayang.
"Kau tahu dari mana?" Lagi-lagi kau bertanya padaku.
Nyatanya, Tuhan masih mengecup puncak kepalamu. Lalu mengelusnya lembut rambut legammu. Menyelipkan anak rambut di belakang telinga dan perutmu seketika kenyang. Pundakmu tidak kebas lagi. Wajahmu pun berseri. Bagaimana aku bisa tidak percaya Tuhan?