Broken Home Tidak Hanya Bagi Mereka yang Orang Tuanya Bercerai
- freepik.com
Olret – Broken home adalah kejadian tidak mengenakkan yang akan mempengaruhi psikis seorang anak. Dulu, sebagian orang mungkin mengira bahwa anak broken home hanya dialami anak yang orang tuanya berpisah.
Namun ternyata, meski orang tuanya tidak bercerai, tetapi anak juga bisa merasakan hal tidak nyaman akibat broken home.
Broken Home Tidak Hanya Bagi Mereka yang Orang Tuanya Bercerai
Aku menemukan postingan ayah di media sosial. Foto yang baru dia unggah mengingatkanku akan kejadian beberapa tahun silam. Masa di mana kami jarang berdiskusi dan bercengkrama. Obrolan di antara kami hanya berisi hening atau perdebatan.
Aku tidak pernah suka itu. Aku menginginkan suasana yang hangat. Namun, seolah-olah menjadi hal yang sangat sulit untuk didapat.
Yuqi datang dengan menaruh secangkir teh hangat lalu ia ikut duduk di sebelahku.
"Lagi ngeliatin apa?" tanyanya.
"Foto ayah tahun lalu."
"Bagus ya fotonya," ucapnya sambil memandang lurus
"Iya. Aku jadi inget kejadian yang dulu-dulu. Ternyata, orang yang punya orang tua utuh itu belum tentu nyaman. Jadi broken home itu bukan cuma mereka yang orang tuanya cerai."
Yuqi pun menggenggam tanganku. "Meskipun aku nggak sekaya kamu, tapi aku punya orang tua yang hangat. Dan dengan tau kehidupan kamu, aku jadi banyak bersyukur."
Aku mengangguk. "Kita bisa bersyukur setelah lihat kehidupan orang lain. Lihat apa yang dia nggak punya tapi kita punya."
"Kamu bener. Aku beruntung punya orang tua yang mendukung semua keinginanku, selama itu positif. Kita juga jarang berdebat, jarang bertengkar."
"Tapi, kejadian yang dulu buat aku sekarang bisa lebih bersyukur lihat hubunganku dan ayah."
Kami pun saling melempar senyum. Menikmati secangkir teh dan langit cerah dengan orang terkasih.