Siti Salamah: Sukses Tingkatkan Taraf Hidup Pemulung Melalui Program Waste Solution Hub
- Instagram @wastehub.id
Olret –Permasalahan sampah tergolong masih cukup tinggi di Indonesia. Tingkat kesadaran masyarakat dalam hal pengelolaan dan pemilahan sampah juga masih sangat rendah. Terbukti dengan adanya sampah-sampah yang menumpuk, tidak terurai dan berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampai overload. Namun, dikutip dari Wikipedia berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, TPA seharusnya merupakan singkatan dari Tempat Pemrosesan Akhir.
Berbicara soal sampah, tidak terlepas dari para pemulung yang mengais rezeki dari mengumpulkan barang-barang yang dibuang dan sudah tak terpakai untuk dikumpulkan dan dijual kepada pengepul sampah.
Akan tetapi, penghasilan yang di dapat para pemulung ini tidaklah besar sehingga kesejahteraan mereka juga masih sangat minim.
Padahal jika dipikirkan kehadiran para pekerja informal (pemulung) ini cukup memberikan andil dalam pengelolaan sampah yang menggunung.
Tidak hanya orang dewasa, di kota-kota besar sering kita jumpai para lansia bahkan anak-anak yang harus rela putus sekolah dan menjalankan profesi sebagai pemulung demi menyambung hidup.
Pemandangan yang sukses membuat kita merasa iba, melihat para pencari rezeki dengan cara memulung diantara tumpukan sampah yang bahkan bau busuknya tidak mereka hiraukan yang terpenting asap dapur dapat mengepul.
Akan tetapi, tidak banyak dari kita mau melakukan aksi nyata demi memperjuangkan kemakmuran bagi mereka. Hingga hadir sosok Siti Salamah yang menggagas terbentuknya Waste Solution Hub atau WasteHub yang berhasil memberdayakan kaum marjinal terutama pemulung dalam layanannya serta hadir memberikan kesempatan bagi para pemulung untuk mendapatkan binaan dan pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik.